running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Senin, 10 Juli 2017

"OLEH IMAN" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

OLEH IMAN

Ibrani 11:3, "Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat".

Ibrani pasal 11 merupakan uraian tentang arti iman dalam hidup orang percaya. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (11:1).  Iman adalah kepastian dalam ketidak-pastian, kemungkinan di dalam ketidak- mungkinan. Oleh iman kita melihat apa yang tidak kelihatan dan menjangkau apa yang tidak dapat kita jangkau. Rumusan-rumusan itu nyata dalam pengalaman bapak-bapak leluhur orang percaya sebagaimana kesaksian Alkitab.

Iman memungkinkan kita memahami apa yang tidak kita pahami. Tanpa mengabaikan teori-teori sains, iman membimbing kita untuk memahami apa yang di luar perkiraan manusia. Memang betul, dalam berbagai misteri dalam kehidupan ini, sains telah membantu kita memahami apa yang terjadi di jagad raya ini. Namun harus kita akui bahwa tidak semua misteri di alam semesta ini dapat diungkapkan oleh sains.  Sains perlu membangun pikiran logis, menolong kita menemukan rahasia kebenaran cara kerja Allah. Namun iman semakin membawa kita memahami dan mengerti rahasia jagad raya ini dalam terang firman Allah.

Iman mengajar kita bahwa segala sesuatu terjadi karena firman. Allah mencipta dari yang tidak ada menjadi ada. Allah berfirman jadilah, maka jadilah demikian (Baca kisah Penciptaan dalam Kej 1:1-2:4a). Inilah kemahakuasaan Allah yang tak terjangkau oleh akal.

Tahukah Anda apa yang dilakukan Neil Amstrong, astronot USA pertama  yang berhasil mendarat di bulan? Dia sujud dan takjub atas kemahakuasaan Tuhan melalui segala ciptaanNya. Orang di jamannya mendarat di bulan adalah sesuatu yang imposible.  Keberhasilan mendarat di bulan bukan meninggikan diri dan pemuja tehnologi meniadakan iman, namun membuatnya semakin sujud dan takjub atas kemahakuasaan Tuhan, dan begitu banyak misteri alam yang tersembunyi di balik segala ciptaanNya.

Banyak pandangan yang keliru seolah iman tidak membutuhkan pengetahuan, dan sebaliknya ada banyak ilmuwan yang hendak menjauhkan pengetahuan dari iman. Renungan di pagi ini mengajarkan, iman justru membuat orang semakin mengerti dan memahami apa yang di- firmankan oleh Allah.  Pengetahuan membutuhkan iman agar semakin mengetahui rahasia sains yang luar biasa. Seperti astronot Neil Amstrong yang mencapai puncak pengetahuan pada jaman itu, dia sujud atas kemahakuasaan dan rahasia Allah lewat ciptaanNya.  Maka bagi orang percaya: iman dan sains bukanlah duel yang saling meniadakan, namun duet yang saling menguatkan.


Banyak hal yang tak terprediksi oleh akal terjadi dalam hidup kita dan kita lihat sendiri. Analisis logis kita juga terbatas untuk memprediksi akan apa yang terjadi esok. Namun oleh iman kita berani melangkah seperti bapak-bapak orang percaya sebagaimana didaftar oleh penulis Ibrani mulai dari Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Hakim-hakim, dll. Mereka menjalani hidupnya dengan iman dan melihat sendiri apa yang tak mungkin nyata di dalam hidup mereka. Rahasianya ada pada iman.  Maka jalanilah segala sesuatu di dalam iman. Amin.