BERIMAN DAN BIJAKSANA
(Matius 25:1-13)
Khotbah Mg 12 Nop 2017
Beriman harus bijaksana. Itulah
suatu kesimpulan yang dapat kita ambil dari pengajaran Tuhan Yesus tentang
gadis-gadis bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh dalam Mat 25:1-13. Gadis-gadis
bijak selain membawa pelita juga persediaan minyak dalam buli-bulinya. Berbeda
dengan gadis-gadis bodoh hanya membawa pelita menyongsong mempelai, namun
karena pengantinnya datang larut malam, selain tertidur, pelitanya sudah mati.
Mereka meminta agar gadis lain memberi minyak namun gadis bijak tak memberi
dengan alasan yang sangat bijak pula; untuk apa dibagi nanti tidak cukup pada
keduanya. Gadis-gadis bodoh hendak membeli minyak, namun apa dikata toko sudah
tertutup, sekalipun mereka menggedor sang pemilik toko tak akan membukanya
karena mereka tak dikenalnya.
Beriman juga harus bijak, inilah
pesan khotbah minggu ini. Kita harus berjaga-jaga hingga Tuhan datang.
Persiapkan diri dan tetap terjaga, jangan sampai tertidur atau lalai akan
kenikmatan dunia. Panggilan bertobat dan memperbaiki diri selalu datang. Jangan
katakan "saya masih muda besok lusa saya bertobat" atau waktu masih
terlalu sibuk untuk urusan kantor dan bisnis. Apakah Anda akan melakukan
panggilan Tuhan setelah non job? Mungkin juga kita beralasan; masih banyak
waktu, "saya masih sibuk dengan pekerjaan dan bisnis yang sedang
berkembang". Bukankah banyak orang Kristen demikian? Seolah Tuhan itu
masih lama datangnya sehingga lalai memperbaiki kehidupan rohaninya. Ingatlah,
ketika Tuhan memanggil apa persiapan Anda? Jangan sampai seperti gadis-gadis
yang bodoh, tanpa ada persiapan iman sehingga mereka tidak ikut bersukacita dan
bahagia. Kita dipanggil dan ditetapkan
bukan untuk dihukum atau ditimpa murka, tetapi untuk memperoleh keselamatan
melalui Yesus Kristus (Baca 1 Tes 5:9)
Beriman harus bijak, kita menantikan
kedatangan Tuhan sampai maranatha. Bagi saya sangat sederhana apa yang
dikatakan oleb Paulus dalam 1 Kor 13:13; iman, pengharapan dan kasih. Iman
adalah pelita kita yang harus selalu menyala. Beriman berarti percaya kepada
Yesus Kristus sang Juruselamat. Sedangkan pengharapan dan kasih adalah
persediaan minyak kita yang selalu kita persiapkan dalam hidup ini sampai
kedatangan Tuhan.
Dua sikap yang berbeda
ditunjukkan pada kita: (1) sikap beriman
yang bijaksana; (2) sikap beriman tak bijaksana. Mereka beriman hanya dimulut
tanpa merenungkan secara mendalam akan persiapan apa yang harus dimiliki
seorang Kristen. Ini adalah orang yang hendak mengambil keuntungan dan
kesusksesan dari buah beriman. Iman seperti itu adalah hanya menuntut hak-hak,
cengeng dan tak ada hati untuk mau melayani. Yesus menghendaki agar kita tetap
di dalam pengharapan seperti gadis berhikmat. Pelita yang mereka miliki adalah
simbol terang hidup dan persediaan minyak tersebut memiliki arti sebagai
persiapan diri orang percaya agar siap siaga menghadapi segala bentuk
tantangan, rela dan setia memikul salib dan tetap terjaga. Amin.