running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 14 November 2017

"SEPERTI JERAMI YANG TERBAKAR" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

SEPERTI JERAMI YANG TERBAKAR

Yesaya 47:13-14, "Engkau telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu!    Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang!"

Dalam keadaan kalut, orang sering tidak tenang dan memohon petunjuk kesana kemari. Demikian keadaan umat Israel di dalam pembuangan: banyak pertanyaan yang mereka sampaikan, kenapa semua ini terjadi? Bukankah mereka bangsa yang besar dan umat pilihan Allah? Apakah Tuhan telah lupa akan janjiNya? Berapa lama penderitaan ini akan berlangsung? Umat dalam pembuangan memiliki berbagai opsional; ada yang tidak tahan maka mereka meminta petunjuk dari petenung, tukang ramal dan dewa-dewa baal. Hanya sedikit yang tetap setia dan bertahan di pembuangan. Itulah yang disebut sisa-sisa Israel.

Yesaya tampil memberikan firman Tuhan bahwa barang siapa yang meminta nasihat dari baal, petenung dan peramal-peramal itu adalah ketidak setiaan kepada Tuhan. Tuhan sendiri akan murka dan hidup mereka akan terbakar seperti jerami yang terbakar. Jerami yang terbakar adalah suatu contoh akan mudah hangus dalam sekejab. Demikianlah para penasihat, petenung dan peramal-peramal di hadapan Allah. Gundukan jerami kering yang menggunung dalam hitungan cepat akan berubah menjadi debu.

Apa yang disampaikam oleh Yesaya disini? Dalam keadaan bagaimanapun, susah senang, untung dan rugi, bergumul dan berbeban tetaplah setia dan percaya kepada Tuhan. Berpikir logis dan melakukan nasihat yang sesuai dengan firman Tuhan. Jangan beri ruang pada nasihat-nasihat yang mendatangkan murka Allah seperti kepada petenung dan peramal-peramal. Itu tidak akan menolong, tetapi akan membawa kita hangus terbakar oleh murka Allah. 

Renungan di pagi ini mengajak kita agar takut kepada murka Tuhan. Jika ada beban yang memberatkan hidup kita,  mintalah petunjuk dari Tuhan melalui doa agar Dia menuntun kita kepada kebebasan dan keselamatan. Amin.