running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 28 November 2017

"HAMBA KEBENARAN" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

HAMBA KEBENARAN

 Roma 6:18, "Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran".

Hamba adalah manusia yang terikat pada tuannya atau yang lazim disebut budak. Hamba adalah milik tuannya, dia tidak pernah menjadi manusia merdeka dari dirinya sendiri. Jika dia ditebus oleh tuannya yang lain maka dia bebas dari tuannya yang satu namun tetap menjadi hamba tuan yang menebusnya. Demikianlah status budak di jaman Alkitab, bahkan hingga abad ke 19 sistem perbudakan di dunia masih ada. Syukur kepada Tuhan segala perbudakan, diskriminasi dihapuskan karena membedakan derajat manusia; ada manusia merdeka dan ada budak, padahal kita semua adalah sama di hadapan Tuhan, umat ciptaanNya yang segambar dengan rupaNya. Perjuangan penghapusan perbudakan merupakan perjuangan teologi pembebasan di berbagai negara. Marthin Luther King Jr di Amerika, Desmon Tutu dkk termasuk Nelson Mandela di Afrika. Semua pergerakan pembebasan perbudakan, diskriminasi dan pembedaan warna kulit merupakan produk kajian teologi berdasarkan Alkitab dan didorong oleh rasa kemanusiaan yang tinggi. Manusia sama di hadapan Allah, manusia harus saling menghargai dan menerima yang lain sama dengan diri sendiri.

Renungan di pagi hari ini merupakan penjelasan Paulus akan status orang percaya, yaitu manusia merdeka. Paulus memakai istilah perbudakan agar lebih mudah dipahami oleh jemaat Rom. Ketika manusia jatuh kedalam dosa, kita diperhamba oleh dosa. Kita di bawah kuasa dosa dan budak dosa. Dosa itu masuk melalui pelanggaran satu orang yaitu Adam, sehingga manusia menjadi hamba dosa. Manusia tidak dapat melepaskan diri dari dosa melalui dirinya sendiri. Manusia berdosa akan tetap dalam hidupnya bergelimang dosa. Konsekwensi dosa itu adalah maut.

Allah mengasihi kita, tak membiarkan manusia dikuasai oleh maut. Allah menebus kita dari hamba dosa melalui suatu tindakan penebusan yang dilakukan oleh Yesus Kristus. Sama seperti oleh satu pelanggaran satu orang manusia diperhamba dosa,  maka anugerah itu masuk melalui satu orang yaitu di dalam diri Yesus Kristus. Kita diselamatkan dari kematian melalui penebusan Kristus, sebagaimana disebut dalam Roma 3:24, "dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus". Selanjutnya dalam Efesus 1:7, "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya".

Pengorbanan Kristus di kayu salib menebus kita dari hamba dosa menjadi hamba Kristus dan kita yang ditebusNya menjadi milik Kristus.  Dengan demikian sebagai hamba Kristus harus menjadi hamba kebenaran. Kita telah bebas dan merdeka dari hamba dosa, sekarang menjadi hamba Kristus. Maka bagaimana mungkin kita menyerahkan anggota tubuh kita melakukan dosa? Sama sekali tidak! Sebagai hamba Kristus kita harus menyerahkan anggota tubuh kita untuk menghasilkan buah-buah iman yang baik dan  sebagai korban yang harum di hadapan Allah. 
Renungan di pagi ini mengingatkan kita tentang status orang percaya bahwa kita adalah hamba kebenaran, yang harus menghasilkan buah-buah kebenaran di dunia ini. Setiap orang dipanggil untuk menaburkan benih kebenaran, merawatnya dan menghasilkan buah yang lebat yang berguna pada kebaikan sesama. Sebagai hamba kebenaran jadilah manusia produktif untuk buah-buah kebenaran. Amin.