HAMBA
KEBENARAN
Roma 6:18, "Kamu telah dimerdekakan dari
dosa dan menjadi hamba kebenaran".
Hamba adalah
manusia yang terikat pada tuannya atau yang lazim disebut budak. Hamba adalah
milik tuannya, dia tidak pernah menjadi manusia merdeka dari dirinya sendiri.
Jika dia ditebus oleh tuannya yang lain maka dia bebas dari tuannya yang satu
namun tetap menjadi hamba tuan yang menebusnya. Demikianlah status budak di
jaman Alkitab, bahkan hingga abad ke 19 sistem perbudakan di dunia masih ada.
Syukur kepada Tuhan segala perbudakan, diskriminasi dihapuskan karena
membedakan derajat manusia; ada manusia merdeka dan ada budak, padahal kita
semua adalah sama di hadapan Tuhan, umat ciptaanNya yang segambar dengan
rupaNya. Perjuangan penghapusan perbudakan merupakan perjuangan teologi
pembebasan di berbagai negara. Marthin Luther King Jr di Amerika, Desmon Tutu
dkk termasuk Nelson Mandela di Afrika. Semua pergerakan pembebasan perbudakan,
diskriminasi dan pembedaan warna kulit merupakan produk kajian teologi
berdasarkan Alkitab dan didorong oleh rasa kemanusiaan yang tinggi. Manusia
sama di hadapan Allah, manusia harus saling menghargai dan menerima yang lain
sama dengan diri sendiri.
Renungan di
pagi hari ini merupakan penjelasan Paulus akan status orang percaya, yaitu
manusia merdeka. Paulus memakai istilah perbudakan agar lebih mudah dipahami
oleh jemaat Rom. Ketika manusia jatuh kedalam dosa, kita diperhamba oleh dosa.
Kita di bawah kuasa dosa dan budak dosa. Dosa itu masuk melalui pelanggaran
satu orang yaitu Adam, sehingga manusia menjadi hamba dosa. Manusia tidak dapat
melepaskan diri dari dosa melalui dirinya sendiri. Manusia berdosa akan tetap
dalam hidupnya bergelimang dosa. Konsekwensi dosa itu adalah maut.
Allah
mengasihi kita, tak membiarkan manusia dikuasai oleh maut. Allah menebus kita
dari hamba dosa melalui suatu tindakan penebusan yang dilakukan oleh Yesus
Kristus. Sama seperti oleh satu pelanggaran satu orang manusia diperhamba
dosa, maka anugerah itu masuk melalui
satu orang yaitu di dalam diri Yesus Kristus. Kita diselamatkan dari kematian
melalui penebusan Kristus, sebagaimana disebut dalam Roma 3:24, "dan oleh
kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus
Yesus". Selanjutnya dalam Efesus 1:7, "Sebab di dalam Dia dan oleh
darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan
kasih karunia-Nya".
Pengorbanan
Kristus di kayu salib menebus kita dari hamba dosa menjadi hamba Kristus dan
kita yang ditebusNya menjadi milik Kristus.
Dengan demikian sebagai hamba Kristus harus menjadi hamba kebenaran.
Kita telah bebas dan merdeka dari hamba dosa, sekarang menjadi hamba Kristus.
Maka bagaimana mungkin kita menyerahkan anggota tubuh kita melakukan dosa? Sama
sekali tidak! Sebagai hamba Kristus kita harus menyerahkan anggota tubuh kita
untuk menghasilkan buah-buah iman yang baik dan
sebagai korban yang harum di hadapan Allah.
Renungan di
pagi ini mengingatkan kita tentang status orang percaya bahwa kita adalah hamba
kebenaran, yang harus menghasilkan buah-buah kebenaran di dunia ini. Setiap
orang dipanggil untuk menaburkan benih kebenaran, merawatnya dan menghasilkan
buah yang lebat yang berguna pada kebaikan sesama. Sebagai hamba kebenaran
jadilah manusia produktif untuk buah-buah kebenaran. Amin.