running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Senin, 27 November 2017

"TIADA SEPERTI ALLAH KITA" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

TIADA SEPERTI ALLAH KITA

1 Samuel 2:2, "Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita"

Nats renungan di pagi ini merupakan salah satu doa syukur Hana atas berkat Tuhan padanya. Tuhan menganugerahkan anak padanya bernama Samuel setelah lama bergumul tak punya anak. Samuel lahir berkat permohonannya yang tiada henti kepada Tuhan. Sampai imam Eli mengusirnya dari rumah Tuhan di Silo, karena dia terus berdoa komat kamit seperti orang yang tidak sadarkan diri. Doa Hanna ini adalah permohonannya untuk mengakhiri seluruh pergumulan dalam keluarganya. Suaminya Elkana telah memperoleh anak dari istri kedua yaitu Penina, dan Penina nampaknya menyombongkan diri karena bisa memberikan kebahagiaan bagi Elkana. Sementara Hana tidak dapat memberi kebahagiaan karena tidak dianugerahi anak. Malah mendapatkan tekanan dan beban psikologis yang mendalam setiap hari. Atas kesesakan yang dialaminya Hana memohon di hadapan Tuhan agar berkenan memberkati rahimnya dan jika Tuhan memberikan anak baginya akan dipersembahkan menjadi hambaNya. Doa Hanna dikabulkan, Tuhan membuka rahimnya dan melahirkan Samuel.  Hal inilah yang membuat Hana bersyukur kepada Tuhan dan menyerahkan Samuel  menjadi hamba Tuhan agar dibimbimbing imam Eli menjadi  imam.

Apa yang disampaikan oleh Hana adalah kesaksian bahwa Tuhan memberikan kekuatan bagi yang dilecehkan. Tuhan itu ada, penolong bagi orang yang tersesak, pemberi apa yang kita minta dan jauh dari apa yang kita pikirkan diberikan Tuhan bagi kita. Sekalipun Hana diperlakukan tidak adil, dilecehkan oleh Penina dan dianggap tidak berharga, namun Tuhan Mahabaik, Tuhan tak membiarkan Hana tetap tertekan. Jika kita baca keseluruhan doa dari Hana pada pasal 2 ini intinya adalah tiada Tuhan seperti Allah kita, Tuhan itu Mahabaik dan penolong bagi orang yang tersesak. Tidak ada gunanya menyombongkan diri karena perempuan yang mandul bisa dijadikan beranak cucu yang banyak, sementara yang beranak banyak bisa menjadi layu.

Dari ayat renungan ini ada dua kesaksian Hana yang perlu kita dalami:

(1). Tiada yang kudus seperti Tuhan kita. Mengingatkan kita akan kemahakudusan Tuhan. Tidak ada yang sanggup berjumpa muka dengan muka, karena Tuhan itu Maha kudus. Penggalan doa ini mengingatkan kita agar tetap rendah hati, kita adalah manusia berdosa dan hina di hadapan Tuhan. Hanya karena kasihNya kita memperoleh anugerah.

(2). Tiada gunung batu seperti Allah kita. Gunung batu adalah kubu pertahanan dan tempat perlindungan dalam suatu kota. Semakin kuat benteng pertahanan suatu kota, semakin megah dan amanlah kota itu. Gunung batu adalah kiasan bahwa Allah adalah tempat perlindungan yang paling aman. Tidak ada yang bisa merebut kenyamanan kita jika berlindung pada Allah. Selemah dan sekecil apapun  kita dan sehebat apapun musuh yang hendak mengancam dan melenyapkan kita, jika Allah gunung batu kita, kita aman dalam perlindunganNya.
Kesaksian Hana menjadi pelajaran berharga bagi kita. Mari jadikan Allah gunung batu dalam hidup ini.  Biarkan Allah memelihara, melindungi dan menolong kita. Jangan sombong, tetaplah rendah hati. Kita diberi anugerah bukan karena kekudusan kita, kita adalah manusia berdosa dan bernoda dihadapanNya. Kita hidup karena kasihNya. Amin.