running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 15 November 2017

"SATU ROH" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

SATU ROH

1 Korintus 6:17, "Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia".

Satu kata dengan perbuatan, itulah manusia yang berintegritas. Siapapun orangnya pasti tak akan suka melihat orang yang memiliki standar ganda: kata-katanya sayang tapi hatinya jauh? Nasehatnya penuh hikmat namun hidupnya tak karuan. Mungkin ini alasan munculnya lagu: "memang lidah tak bertulang"; seribu janji bisa terucap namun lain di birbir lain di hati. Jika Anda menemukan seperti ini pasti Anda sudah melupakannya atau mungkin dalam dunia medsos sekarang Anda sudah melakukan tindakan dengan klick: unfriend, unfollow atau leave.

Ini yang meresahkan Paulus melihat praktek kehidupan jemaat Korintus. Namun dia tidak langsung meninggalkannya tetapi terus berjuang untuk memenangkan jiwa mereka sesuai dengan kebenaran firman. Memang tak habis akal apa yang terjadi di jemaat Korintus: mereka mengaku Kristus yang satu dan dipersatukan oleh Kristus namun realitasnya terpecah belah dan membuat tembok-tembok pemisah dengan berbagai pembeda dan pembatas diantara mereka.  Mengaku hidup baru namun pola hidup mereka masih seperti hidup lama, sama seperti sebelum menerima Kristus. Mereka mengaku anak-anak terang, namun hidup seperti anak-anak kegelapan. Bagaimana mungkin mereka mengaku menjadi gereja yang kudus dan am, padahal sebahagian dari mereka menaziskan dan mecemarkan dirinya dengan perbuatan tak terpuji, yakni praktek prostitusi yang dilakukan agama pagan? 

Di sinilah kehadiran Paulus hendak membina dan memenangkan mereka dari roh perpecahan dan praktek hidup yang tidak benar. Paulus mengingatkan jemaat Korintus bahwa mereka telah dipersatukan di dalam Kristus maka harus bersatu dan saling menerima perbedaan. Barang siapa yang dipersatukan di dalam Kristus harus hidup dalam satu Roh. Roh Kudus yang mengajar, membimbing dan mempersatukan mereka. Satu analogi Paulus bahwa gereja adalah tubuh Kristus: Kristus adalah kepala dan jemaat adalah anggota tubuh. Orang percaya yang mengambil keputusan untuk menjadi bagian dari anggota tubuh Kristus berarti mengikatkan diri  kepada anggota tubuh Kristus. Dengan demikian sama seperti satu tubuh maka semuanya harus digerakkan oleh kepala. Demikianlah praktek hidup warga jemaat, hidup di dalam kasih karunia Kristus, mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang harum bagi Kristus. Dalam persekutuan gereja, satu roh yang dimaksudkan adalah dipimpin dan digerakkan oleh Kristus, sebagaimana pesan Paulus dalam Efesus 4:3-6, "Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, 
satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua".

Renungan di pagi ini mengajak kita kepada satu tujuan di dalam persekutuan gereja. Hendaknya masing-masing jemaat ikut dan berkontribusi akan apa yang berkenan kepada Kristus: saling mendukung dan saling menopang, saling bertolong-tolongan agar kita dapat melakukan kehendak Allah. Amin.