running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Jumat, 10 November 2017

"BUKAN ORANG SEHAT MEMBUTUHKAN TABIB" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

"BUKAN ORANG SEHAT MEMBUTUHKAN TABIB"

Lukas 5:31-32, "Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."

Ada sikap protes kaum Farisi dan ahli Taurat terhadap rekrutmen pemuridan Yesus. Jika kaum awam seperti  nelayan atau penjala ikan direkrut menjadi penjala manusia menurut mereka oke-oke saja. Namun tak habis pikir bagi logika kaum Farisi dan ahli Taurat jika  Yesus memanggil Lewi seorang pemungut cukai menjadi muridNya. Selain menjadikan murid, Yesus makan dan minum di rumah pemungut cukai itu. Keberatan ini karena Farisi menilai pemungut cukai orang yang bekerja sama dengan penjajah Romawi.

Inilah sikap Farisi dan ahli Taurat yang menggagap kehidupan agamanya lebih suci, lebih murni dan lebih dekat kepada Tuhan. Mereka menganggap diri lebih dekat kepada Tuhan karena mencintai TauratNya, tanpa pernah berpikir menyadari dirinya orang berdosa dan tidak layak di hadapan Tuhan. Sikap mereka selalu sinis terhadap Yesus termasuk yang bersahabat dan memanggil Lewi pemungut cukai menjadi muridNya. Mengapa harus sirik dan sinis? Yesus menghentakkan mereka dengan berkata: Bukan orang sehat membutuhkan tabib. Jika Farisi dan ahli Taurat merasa pemungut cukai orang berdosa dan bersahabat dengan kaum Romawi menagih pajak, namun lihatlah tak semuanya tuduhan negatip pemungut cukai menagih pajak lebih dari yang ditentukan. Zakeus berani terbuka di hadapan Tuhan Yesus. Selain itu spiritualitas pemungut cukai menjadi teladan yang diangkat Yesus dengan doa yang sangat tulus: kasihanilah aku orang berdosa ini. Doa singkat ini menunjukkan kebutuhan pertolongan dari Tuhan. Berbeda dengan kaum Farisi dan ahli Taurat berdoa dengan sombognnya membeberkan perbuatannya dan seolah berjasa di hadapan Allah. Keselamatan bukanlah jasa manusia terhadap Allah tetapi karena anugerah.

Inilah hal mendasar sekali alasan Yesus: bukan orang sehat membutuhkan tabib. Ini cukup logis dan mendasar, orang sakitlah yang membutuhkan tabib agar dapat disembuhkan. Yesus datang untuk mencari yang hilang, Dia datang untuk membalut yang terluka dan menyembuhkannya. Keselamatan terbuka bagi  orang yang bertobat.

Bukan orang sehat menbutuhkan tabib, suatu jawaban Tuhan Yeus menunjukkan bahwa di dalam Kerajaan Sorga semua terbuka bagi orang yang mau menerima keselamatan. Keselamatan itu bukan karena kemampuan melakukan kehendak Allah, atau karena kesucian dan kemurnian hidup kita. Tetapi karena kesediaan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat, sebagaimana dikatakan oleh Paulus dalam Roma 3:24, "dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus".

Inilah kabar baik itu, Yesus datang untuk menyelamatkan orang berdosa. Yesus datang menerobos segala hal yang memisahkan kita dari kasih karunia Allah. Yesus menerobos segala kuk perhambaan dosa agar kita dilepaskan dan diselamatkan. Keselamatan itu bukan karena perbuatan baik manusia sebab tak seorang pun benar di hadapan Allah karena kebaikannya (Rom 3:13). Keselamatan itu adalah anugerah Allah (Efesus 2:8).

Inilah anugerah terbesar bagi kita, meskipun kita tak layak, namun karena kasihNya kita memperoleh keselamatan. Dalam mengakhiri renungan ini sangat baik kita menyanyikan KJ No 27:1-2 "Meski Tak Layak Hidupku"
Meski tak layak hidupku, tetapi karena darahMu dan karena Kau memanggilku, ku datang Yesus padaMu.

Sebagaimana aku adanya, jiwaku sungguh bercela. DarahMulah pembasuhnya, ku datang Tuhan, padaMu. Amin.