running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Kamis, 02 November 2017

"TUJUAN NASIHAT" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

TUJUAN NASIHAT

1 Timotius 1:5, "Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas".

Apakah Anda pernah dinasihati? Pasti pernah bukan? Setiap orang pasti pernah mendapat nasihat diminta atau tidak.  Pada umumnya orang memberikan nasihat karena ada "kekeliruan" yang kita lakukan yang harua diluruskan. Misalnya seorang anak yang bolos sekolah lalu guru menasihatinya agar tidak bolos dan pentingnya arti belajar dalam meraih cita-cita.  Namun ada juga orang meminta nasihat dari orang yang berpengalaman atau yang dianggap piawai dalam tugas tertentu, sehingga sebelum menjalankan tugasnya dia meminta nasihat . Itulah fungsi nasihat agar dapat membimbing orang mengerjakan tugas dan pelayannnya dengan baik. 

Dalam pelayanan gereja nasihat sangat penting, apalagi Timoteus seorang yang masih muda namun telah dipercayakan untuk memimpin suatu jemaat. Jemaat yang dia pimpin juga ada masalah; munculnya pengajaran-pengajaran sesat. Bagaimana Timoteus menghadapi ini? Paulus membekali Timoteus agar dapat menasihati jemaat dari pengarauh orang-orang yang mengajarkan pengajaran sesat. Paulus memberikan beberapa saran bagaimana agar Timoteus dapat memenangkan jiwa mereka. Dalam memberikan nasihat ada tiga tujuannya:

(1). Kasih timbul dari hati yang suci; nasihat itu harus didasari kasih. Seperti seorang yang mengasihi maka dia terdorong untuk memberi nasihat. Nasihat bukan untuk menyatakan atau menunjukkan kesalahan dengan maksud mempermalukan. Bagi Paulus nasihat harus terdorong oleh kasih dari hati yang suci agar seseorang dapat memperbaiki kesalahan. Jadi memberikan nasihat dengan tujuan yang mulia yang didorong oleh kasih. 

(2). Nurani yang murni: nurani sering digunakan Paulus sebagai sumber kebenaran yang berada di dalam hati manusia. Manusia pasti tidak dapat membohongi nurani. Seseorang pasti mengetahui mana yang benar dan salah menurut nurani. Jika ada orang melakukan sesuatu berlawanan dengan nurani maka akan mengalami kegelisaan dan terus dikejar rasa bersalah.  Jadi nasihat harus berdasarkan kebenaran yang bersumber dari hati nurani. Bukankah banyak konsultan atau advokat memberikan nasihat atas dasar kepentingan ini dan itu? Nats renungan di pagi ni mengedepankan nasihat itu harus didasarkan pada kebenaran hati nurani.

(3). Dari iman yang tulus: bagi orang beriman dasar dari segala tindakan kita harus berdasarkan iman. Segala sesuatu yang lahir di luar dari iman adalah dosa. Namun sebaliknya segala sesuatu yang didasari oleh iman seseorang akan bekerja tulus, setia dan tekun.  Nasihat yang berdasarkan iman yang tulus akan terwujud dengan baik.

Renungan di pagi ini hendak memberikan pedoman bagi kita dalam memberikan nasihat. Saat ini orang sudah susah menasihati orang lain, takut tersinggung atau dianggap kurang kerjaan padahal sesungguhnya adalah tugas kita bersama. Mari semakin celik mencermati sekitar kita, jangan biarkan orang lain tersesat di jalannya yang salah tanpa ada nasihat. Menasihati orang dengan tujuan kasih, hati nurani yang murni dan tujuan yang tulus pasti akan diterima oleh siapapun. Tuhan memberkati. Amin.