running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Sabtu, 18 November 2017

"SUKACITA DAN SORAK-SORAI" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

SUKACITA DAN SORAK-SORAI

Yesaya 9:3, "Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan".

Sukacita dan sorak-sorai selalu ada pada orang yang berpengharapan. Sekalipun ada beban dan harus berpeluh menjalani masa sulit, tetapi akan optimis dapat menggapai bahagia lewat perjuangan. Berbeda dengan orang yang selalu pesimis, hidupnya akan selalu mengeluh, sukacita pun bisa berubah menjadi kemurungan, keuntungan menjadi kerugian. Maka tetaplah berpengharapan agar sukacita menyertai hidup kita.

Inilah yang dinubuatkan Yesaya kepada umat Allah di Yehuda. Krisis yang berkepanjangan yang dialami mereka pada masa raja-raja terakhir di Yehuda, sesungguhnya tidak akan membawa mereka kepada kehancuran asalkan berbalik dari kejahatan kepada pertobatan. Mungkin benar sudah ada di kalangan umat itu yang apatis, tak akan ada lagi pemimpin yang membawa kejayaan umat Allah. Jaman proto Yesaya melayani ketika Yehuda dipimpin: Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia. Para pemimpin ini mengalami kesulitan di mana bangsa-bangsa semakin gaduh, menunjukkan kekuatan dan hasrat yang besar dari beberapa negara adikuasa seperti Assyur, Mesir dan Babelonia untuk menaklukkan bangsa sekitarnya. Perang berkecamuk, "power abuse" dari raja-raja seakan haus darah bangsa asing. Perang demi perang, bangga akan kemampuan untuk melenyapkan lawan demi kemegahan diri.

Yesaya menggambarkan bagaimana tekanan yang dialami oleh Yehuda dalam pasal 8:23, bahwa tidak selamanya kesuraman dan kekelaman menghimpit umatNya. Sekalipun mereka berjalan di dalam kegelapan dan seolah sudah memasuki dunia orang mati, terang Tuhan akan terbit atas mereka.

Dalam situasi demikian ada raja Yehuda memiliki kegamangan, ada ide untuk berkoalisi dengan satu negara kuat untuk melawan kekuatan lain. Ide seperti itu dilawan oleh nabi Yesaya, karena umat Allah hanya berpengharapan kepada Tuhan. 

Di balik krisis yang dialami oleh umat Allah, dan di bawah tekanan dan ancaman peperangan yang menakutkan, Tuhan akan hadir di tengah-tengah umatNya. Raja damai yang membawa kedamaian dan kesejahteraan akan datang. Raja damai akan memberikan sukacita dan sorak-sorai menggantikan krisis, ancaman dan ketakutan.

Renungan di pagi hari ini merupakan jaminan dan kepastian perlindungan Tuhan atas umatNya. Tuhan tidak meninggalkan kita terus dilingkupi kegelapan, beban dan penderitaan. Tuhan akan datang untuk membebaskan dan memberikan sinar terangNya sehingga  kita dapat berjalan sesuai dengan kehendakNya. Dia akan memberikan banyak sukacita dan sorak-sorai. Amin.