running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Jumat, 10 Maret 2017

"HATI YANG PAHAM MENIMBANG PERKARA" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

HATI YANG PAHAM MENIMBANG PERKARA

1 Raja-raja 3:11-12, "Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,
maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau".

Salomo dikenal dengan hikmatnya yang luar biasa dan tidak ada raja yang bijaksana seperti dia baik sebelum dan sesudahnya. Hikmat ini diminta Salomo sejak ditahbiskan menjadi raja. Dia tidak meminta kemuliaan, kekayaan, kekuatan senjata untuk mengalahkan musuh dan segala fasilitas seorang raja yang berkuasa. Ketika dilantik menjadi raja Salomo memohon kepada Tuhan agar diberikan hati yang paham menimbang perkara, untuk membedakan mana yang baik dan jahat. Tuhan sangat berkenan atas permintaan Salomo ini. Menjawab doa Salomo, Tuhan memberikan hikmat dan hati yang mengerti menimbang perkara.

Sebagai pemimpin yang berhadapan dengan permasalahan di tengah-tengah masyarakat, memutuskan kebijakan-kebijakan yang membawa kesejahteraan bagi umat serta kebijakan-kebijakan lainnya baik internal dan hubungan luar negeri, ini harus ditetapkan oleh raja. Semua ini membutuhkan hikmat dan hati yang paham menimbang perkara sehingga kebijakan dan keputusan raja berdasarkan kebenaran dan keadilan.

Apa yang diminta Salomo ini sangat berkenan bagi Tuhan. Bukan harta, bukan kekayaan, bukan kemuliaan dan wibawa yang dikejarnya dalam memimpin. Tetapi bagaimana memimpin dan mengendalikan kepemimpinannya itulah yang dia minta kepada Allah. Atas permintaan ini Tuhan menambahkan kekayaan, kemuliaan dan musuh-musuhnya di tangan Salomo serta umur yang panjang.

Permintaan Salomo ini tentu sebagai inspirasi bagi kita dalam melakukan tugas dan pekerjaan. Apalagi diberi kesempatan dalam memimpin pekerjaan apapun yang ditugaskan pada kita. Mintalah hikmat kepada Tuhan, kuasai pekerjaan, kontrol diri agar kebijakan dan keputusan-keputusannya benar dan adil. Dalam setiap keputusan mintalah petunjuk kepada Tuhan. Kepemimpinan demikian akan menjadi amanah dan berkat.

Godaan sebagai pemimpin pasti banyak; godaan korupsi, menggunakan kekuasaan untuk kepentingan diri dan kemudahan lainnya yang dapat menjerumuskan kepada penyelewengan kekuasaan. Seorang pemimpin yang berhikmat pasti akan menguasai dan mengendalikan diri sehingga kepemimpinanya mendatangkan kebaikan.

Jika kita membaca Amsal, rahasia dibalik hikmat Salomo adalah takut akan Tuhan. Maka kepemimpinan yang berhikmat dan mendatangkan kebaikan hanya datang dari pemimpin yang takut akan Tuhan. Amin.