running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Minggu, 05 Maret 2017

"DIKASIHANI UNTUK HIDUP KEKAL" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

DIKASIHANI UNTUK HIDUP KEKAL

1 Timotius 1:16, “Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal".

Mengakui sebagai orang yang paling berdosa adalah pengakuan yang luar biasa. Dosa yang dilakukannya adalah salah memahami siapa Yesus yang sesungguhya, sehingga oleh buah pengertian yang salah itu, ia menganiaya, mengejar, menangkapi dan menyiksa orang Kristen, atas mandat yang diterimaya dari para tokoh agama Yahudi. Dia merasa paling bertanggungjawab membela agama Yahudi, bahkan membela Allah sediri, sehingga Saulus melakukan tindakan kekerasan dan pembunuhan terhadap para pengikut Tuhan. Stefanus sebagai contoh konkret.

Dihubungkan dengan sikap Allah yang mengasihani si pendosa dalam kesabaran, dan yang memberikan hidup kekal, kita perlu bertanya: sejauh mana Tuhan mampu sabar mengampuni keberdosaan kita? (1) Tuhan pernah memberikan perumpamaan orang berhutang, lalu ditanyakan: kepada siapa  Tuhan memberikan lebih banyak pengasihanan? Dan siapa yang paling banyak diampuni dosa-dosanya. Jawabannya: mereka yang lebih besar hutang dosanya. (2) Berpikir untuk menghitung kesalahan yang kita lakukan adalah tidakan dan perilaku kita terhadap firman Tuhan dan hukum-hukumNya, tapi yang terbesar adalah sejauh mana kita mengabaikan kasih keselamatan yang dilakukan Yesus Kristus.

Nas ini menegaskan, bahwa kita adalah orang paling beruntung  dan orang yang sudah dimpuni Tuhan, sehingga semua dosa dan kejahatan kita tidak lagi diperhitungkan oleh Tuhan Yesus, melainkan kita sudah diampuni dan dosa-dosa kita tidak Dia ingat lagi. Pengampunan yang kita terima bukan karena kita membelinya dengan moralitas, amal, segala perbuatan baik dan semua doa-doa ritual kita, tidak sama sekali.Tetapi karena Tuhan berinisiatif dan berkarya melakukan pengorbanan diriNya di salib.

Itulah sukacita sebagai orang percaya. Kita sudah diseberangkan dari maut ke dalam hidup kekal. Kita menjadi harapan bagi semua orang untuk turut diampuni, sebab semua orang diberi peluang yang sama, asalkan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Mari bersyukur akan kasih pengampunanNya yang luar biasa. Mari jangan sia-siakan kasih sayangNya, tapi bagikanlah kepada orang lain.  Amin.