running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 29 Maret 2017

"BERHARAP" Renungan Harian Pdt.Lucius T.B.Pasaribu, S.Th

BERHARAP

Ratapan 3:24 “TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.”

BERHARAP, bermimpi dan bercita-cita adalah karunia bagi tiap orang. Biasanya yang kita harapkan adalah sesuatu yang sulit kita jangkau dengan kemampuan sendiri, tapi itu dapat kita harapkan karena bersumbe dari Tuhan. Informsi itu kita peroleh melalui suara hati, hati berhikmat dan keputusan iman yang teguh pada Tuhan. Itulah yang diakui peratap yakni Yeremia di pasal ini. Ia mengaku telah melihat sengsaranya karena dicambuk oleh murka Tuhan: yang menghalau, membawanya ke dalam kegelapan, memukulnya berulang-ulang, menyusutkan daging dan kulitnya, dan mematahkan tulang-tulangnya. Tuhan malah membangun tembok kesedihan kesusahan dan memperlakukannya seperti orang yang sudah lama mati: terkubur, bau dan membusuk.

Lebih menyedihkan, doanya tidak didengarkan Tuhan lagi, malah Tuhan bagai beruang dan singa merobek-robek dirinya dan menjadi sasaran anak panah-Nya. Tuhan membuatnya jadi tertawaan bagi segenap bangsanya dan menjadi lagu ejekan sepanjang hari. Peratap kenyang dengan kepahitan yang memberinya minum ipuh. Tuhan menceraikan nyawanya dari kesejahteraan dan lupa akan kebahagiaan. Keadaan itu membuat kemasyhuran dan harapan pada Tuhan menjadi hilang. Kesadaran ini mengingatkan Yeremia akan sengsara dan pengembaraannya seperti ipuh dan racun, yang semua itu menjadikannya berharap akan kasih setia dan rahmat Tuhan.

Perwujudan harapan itulah yang selalu baru tiap pagi dan menegaskan “besar kesetiaan Tuhan sebagai bagiannya. Itulah pernyataan jiwanya yang berharap pada Tuhan. Dan masih berlanjut lagi beberapa point tentang keyakinannya akan kebaikan Tuhan. Kembali ke awal bahwa berharap adalah anugrah yang diberikan Tuhan kepada siapa saja. Namun Yeremia yang meratap melihat bukan hanya kebaikan rasa yang diberikan Tuhan kepadanya, tetapi juga pengajaran dan penghajaran yang pahit, yang membuatnya hampir-hampir putus asa, dan di tingkat nadir kesadaran akan semua itulah ia berharap sebaliknya, yakni kesetian dan rahmat Tuhan yang besar sebagai bagiannya.

Marilah memperhebat pengharapan kita akan terjadi berubah menjadi lebih baik atas keluarga, masyarakat, gereja dan negara kita. Itulah bagian orang yang mengasihi Tuhan. Mari lebih menyadari bahwa semua yang terjadi adalah kasih karunia dan cara-cara efektip dari Tuhan memberikan kita sukacita dan berkat di saat ini bahkan untuk yang kekal. Amin.