running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Senin, 27 Agustus 2018

Renungan Harian - Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah


Renungan Harian HKBP SUTOYO

Berbahagialah orang yang membawa  damai  karena mereka akan disebut anak-anak Allah  (Mateus 5 : 9)

Syalom..Selamat pagi dan selamat bertemu kembali seluruh jemaat HKBP Sutoyo,  yang diberkati Tuhan. Selamat bertemu kembali dalam pelayanan renungan harian HKBP Sutoyo, hari ini, Senin, 27 Agustus 2018. Topik yang  kita bahas hari ini tentang “pembawa damai”

Dalam Matius 5:9 tertulis “Berbahagialah orang yang membawa damai”. Kata “membawa” dalam terjemahan lain adalah “membuat”. Dalam bahasa Yunani bisa diterjemahkan sebagai peacemaker (membuat damai). Orang Kristen yang benar dalam Kristus sajalah yang bisa membawa damai. Bukan mencintai damai, suka damai, atau belajar damai saja, tetapi membuatnya. Martyn Lloyd-Jones, pengkhotbah terkenal abad ke-20 di Westminster Chapel di London, Mengatakan orang yang membuat damai adalah orang yang:  tidak memikirkan keuntungan diri sendiri dan kedudukan dan faedah untuk diri sendiri, tetapi memiliki motivasi atau perhatian untuk kemuliaan Allah. Orang pembawa damai, senantiasa dalam segala perkara dan situasi memandang masalah dari segi terang Injil dan melihat sisi positifnya.

Jemaat yang diberkati Tuhan

Ditengah dunia yang penuh dengan dendam dan permusuhan ini, orang percaya seharusnya menjadi pembawa damai. Menjadi pembawa damai bisa dimulai dari dalam lingkup yang kecil dulu, yaitu di dalam keluarga. Selanjutnya kita bisa menajdi pembawa damai di lingkungan tempat tinggal, gereja, tempat kerja, dan dalam masyarakat luas.
Seorang pembawa damai adalah seorang yang bisa membawa diri dengan baik, dan menciptakan suasana menyenangkan, sehingga tidak menimbulkan kebencian dan permusuhan. Matius 5:9 berbunyi “ berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” beberapa ayat firman Tuhan menegaskan bahwa Tuhan adalah sumber damai sejahtera, artinya di dalam Dia ada damai sejahtera. Galatia 5:22 juga menyebutkan bahwa damai sejahtera merupakan salah satu segi dari buah Roh.



 Diperlukan sikap yang bijaksana di dalam menghadapai setiap orang dengan pembawaan mereka masing-masing. Demikian pula di dalam menyingkapi suatu keadaan atau permasalahan, kita harus menjaga sikap agar suasana damai sejahtera tetap terpelihara. Kata-kata yang kasar dan fitnah yang sengaja di lontarkan untuk menyakiti seseorang, janganlah dilakukan. Marilah kita saling menjaga. Lidah ini memang sangat sulit untuk dikekang. Kata-kata bisa meluncur keluar begitu saja, apalagi ketika seseorang dalam keadaan emosi. Selanjutnya, emosi yang tidak terkontrol akan melahirkan tindakan yang berakibat buruk. Mintalah agar Roh Kudus senantiasa menguasai seluruh – Kehidupan kita, sehingga yang selalu kita hasilkan melalui kehidupan kita hanyalah buah-buah Roh dan kedamaian. Amin (Pdt.B.Napitupulu)

Doa
Tuhan jadikanlah kami pembawa damai ditengah-tengah dunia ini
Ajarlah kami untuk selalu bijak menghadapi segala perkara dalam dunia ini. Amin