running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 29 Agustus 2018

Renungan Harian - Damai Sejahtera Tanpa Batas


"Damai Sejahtera Tanpa Batas”
Epesus 2 : 17

Ia datang dan memberikan damai sejahtera kepada semua kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat”.

Dungi ro ma Ibana, mamaritahon dame di hamu angka na dao, dame nang di angka na donok.

Biasanya orang akan berdamai dengan sesama manusia yang dia kenal dan yang kelihatannya baik dalam tingkah laku setiap hari. Sungguh sangat sulit manusia berdamai dengan yang dia tidak kenal dan yang jauh serta yang berkelakuan tidak baik. Dalam bagian ini Rasul Paulus menyampaikan tentang hak-hak yang akan diterima oleh setiap manusia. Paulus menunjukkan bahwa mereka yang dahulu bermusuhan, sekarang akan diperdamaikan. Perdamaian antara Yahudi dan bukan Yahudi, yang dulunya mempunyai jarak ataupun jurang pemisah, demikian pula antara Allah dan setiap orang yang belum diperbaharui. Sekarang Yesus Kristus menjadi damai sejahtera bagi manusia. Ia mengadakan damai sejahtera dengan cara mengorbankan diri-Nya sendiri dan datang untuk memperdamaikan antara orang berdosa, baik Yahudi maupun yang bukan Yahudi. Dosa melahirkan perselisihan antara Allah dan manusia. Kristus datang untuk mengatasi perselisihan tersebut serta mengakhirinya. Ini dilakukan melalui salib, dia menjadi korban.



Kristus yang telah membeli damai sejahtera di atas kayu salib. Dikatakan bahwa mereka yang selama ini dekat dengan Yahudi, dan di pihak lain para rasul diutus untuk memberitakan Injil kepada mereka yang bukan Yahudi, yang dikatakan selama ini jauh.
Nah dengan demikian Allah dalam Yesus Kristus telah memperdamaikannya dengan diri-Nya dalam satu tubuh, yaitu jemaat. Umat yang telah diperdamaikan itu bukan pada fisiknya akan tetapi pada persekutuan hidup. Semuanya mempunyai status yang sama di hadapan di dalam Yesus. Semua manusia mempunyai kesempatan untuk menjadi bagian keluarga Allah. Tidak ada lagi perbedaan. Karena itu sebagai umat Kristen, kita tidak terpanggil untuk mengedepankan kelebihan ajaran akan tetapi akan menjadi tempat Allah berdiam serta menjadi persekutuan bagi semua orang yang beriman kepada Kristus. Amin. MMS.