running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 14 Agustus 2018

Renungan Harian - "Mengasihi Dengan Ikhlas”


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Selasa, 14  Agustus 2018

"Mengasihi Dengan Ikhlas”

1 Petrus 1 : 22; "Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu".

Dalam kekristenan sering kita dengar dengan istilah lahir baru. Tidak sedikit orang yang dengan bangganya menyatakan lahir baru. Bahkan dengan beraninya menuduh orang di luar dirinya belum lahir baru. Sehingga terkadang tidak membutuhkan bimbingan dan nasehat lagi. Bukanlah demikian halnya. Lahir baru atau dilahirkan kembali bukanlah untuk dirinya sendiri, tetapi bagaimana dia untuk orang lain. Demikianlah Petrus menasehati supaya setiap orang yang sudah disucikan dapat menjalin kasih persaudaraan mengingat bahwa hidupnya sudah lahir baru.

Orang yang disucikan adalah umat pilihan yang harus menjalin kasih persaudaraan. Petrus mengharapkan bahwa Injil yang sudah diterima dan dimiliki, akan senantiasa menyucikan jiwa umat. Dengan ungkapan lain bahwa Injil telah menghasilkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Karena itu harus dilanjutkan dan ditingkatkan yaitu mengasihi dengan sungguh-sungguh satu sama lain dengan hati yang murni, bukan dengan kepura-puraan. Mengasihi harus didorong oleh pemahaman akan firman Tuhan. Firman Tuhan yang menyucikan orang berdosa. Roh Allah yang memberikan pengertian dan pemahaman akan firman-Nya. Pertolongan Roh Allah yang menggantikan upaya manusia sendiri. Karena memang setiap umat yang percaya harus dimurnikan sebelum dapat mengasihi satu sama lain. Karena dalam diri manusia masih ada saja keberpihakan. Sehingga tanpa anugerah dan Roh kita tidak dapat saling mengasihi dengan ikhlas.



Merupakan satu kewajiban bagi setiap orang Kristen untuk saling mengasihi satu sama lain dengan tulus dan sungguh-sungguh. Kasih antara satu dengan yang lain haruslah tulus dan nyata, serta sungguh-sungguh, terus-menerus dan meluas. Sampai semua orang dapat merasakannya. Amin

Pdt. Mei Marulak Siahaan, STh. MPd.K.