running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 15 Agustus 2018

Renungan Harian - Tuhan Yesus adalah Kasih


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Rabu,15  Agustus 2018

“ Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya”  On do patik na tajalo sian Ibana: Na mangkaholongi Debata, i ma na mangkaholongi nang donganna”  1 Yohanes 4:21

Jemaat yang dikasihi Yesus Krisus
Kita berjumpa lagi  untuk renungan hari ini, Rabu 15 Agustus 2018, Pusat dan inti  pengajaran Tuhan Yesus adalah Kasih. Hukum yng pertama dan yang terutama befokus pada kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia ( bnd. Mat. 22:37-39). Ke dalam hukum itulah tergantung segala perintah Hukum Taurat dan kitab para Nabi . Yesus berkata kepada murid-muridNya: Aku memberikan perintah kepada kamu yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama sperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.

Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus...
Jadi, tanda pengenalan  orang Kristen adalah Kasih. Yang membedakan orang orang Kristen dari orang lain yang bukan Kristen hanya satu, yaitu kasih. Yang membuat orang Kristen spesial dan dan khas adalah Kasih. Yang membuat orang bukan Kristen terpesona, terpukau dan tertarik adalah Kasih. Kasih itulah yang telah dinyatakan Yesus kepada dunia ketika Dia tergantung di Kayu Salib, dimana Dia mendoakan para musuh dan eksekutor yang menyalibkan diriNya: Bapa, ampunilah mereka,sebab mereka tidak tahu apa mereka perbuat.



Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus..
Akan tetapi sekalipun pengajaran kasih Allah ini telah dinyatakan, ternyata manusia sering sekali tidak mampu menunjukkan kasih itu di dalam kehidupannya. Jumlah orang yang percaya kepada Tuhan semakin meningkat, akan tetapi faktanya justru jumlah kehidupan manusia yang saling mengasihi semakin berkurang. Ditengah kompetisi kehidupan ini yang terjadi justru “homo homini lupus”= manusia menjadi serigala bagi manusia lain. Ketidak pedulian satu dengan yang lain, pembenaran diri, egoisme yang semakin meninggi, penghakiman satu dengan yang lain, kebobrokan moral, semuanya ini dapat kita saksikan ditengah kehidupan ini. Manusia semakin jauh dari kehendak Allah yang hidupnya seharusnya kasih dan mengasihi. Pengenalan akan Allah dan menjalankan kehendak Allah cenderung hanya pura-pura, kita mengasihi senantiasa dihubungkan dengan imbalan, untung rugi dan sebab akibat. Seharusnya sebagai orang yang percaya, mengasihi adalah jati diri kita, karena kita melakukannya, sebab Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin. Pdt. HP. Simbolon