running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Senin, 06 Agustus 2018

Renungan Harian HKBP Sutoyo


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Senin, 06 Agustus 2018

Bacaan Firman Tuhan  diambil dari: Yesaya 58 :6.
"Bukan ! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk"

Umat Israel mementingkan aturan agamawi dalam menunaikan puasa tetapi melalaikan hakikat berpuasa yang dikehendaki Allah. Sebab penindasan, pemerasan, kelaliman terhadap orang asing, kaum lemah tetap mereka lakukan.  Itu berarti kesalehan atau ibadah yang palsu, berisi kemunafikan. Padahal hakikat puasa adalah umat belajar untuk memiliki kesungguhan hati dan merendahkan hati agar diri terlepas dari keinginan untuk menindas orang lain, terlepas dari sikap egois dan serakah. Berpuasa diberi arti juga bertobat yaitu meninggalkan cara hidup lama dan memiliki hidup yang baru sesuai dengan kehendak Allah ; peduli dan membela hak yang lemah, memberi makan yang lapar ; menegakkan keadilan dan menjadi berkat kepada orang lain.

Ada 7 dasar dan makna puasa bagi orang Kristen, yaitu :
1. Puasa adalah suatu bentuk latihan rohani yang bersifat teosentris. Tujuannya melatih iman, kesetiaan dan berpengharapan hanya kepada Tuhan.
2. Puasa bersifat personal terhadap Allah. Tidak untuk dipamerkan atau diumumkan sehingga orang lain tahu sedang puasa.
3. Puasa bukan sekedar kegiatan untuk memenuhi syarat ritual.
4. Tidak boleh dijalankan dengan pura-pura, sekedar untuk menjadi topeng atau tampak luar agar dilihat orang dan disebut saleh/ suci atau sekedar ikut-ikutan.
5. Puasa melatih kerendahan hati.
sehingga melayani sesama dari hati dengan solidaritas sosial terutama terhadap orang yang berkekurangan.
6. Melatih hati yang murni, tulus dihadapan Allah. Jadi tidak licik maupun licin.Tidak untuk menyelamatkan orang dari dosa.
7. Puasa dilaksanakan secara spontan karena penyesalan dan keprihatinan yang mendalam.

Yang dikehendaki Allah, adalah tindakan atau perbuatan konkrit untuk memerdekakan setiap orang yang terbelenggu, sebagaimana Yesus datang untuk memberitakan tahun Rahmat Tuhan sudah datang (Lukas 4:18-19).

Jadi inilah saatnya kita berbuat secara konkrit untuk pembawa kebebasan dengan peduli dan prihatin kepada orang kecil, lemah dan miskin. Sia-sialah ibadah kita kalau masih melindungi kepentingan diri sendiri. Hidup kita berguna bagi orang lain dan ciptaan Tuhan.
Amin.

Selamat Pagi dan Selamat berkarya. Tuhan berkati.
Pdt. SL. br. Sinaga