running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Kamis, 02 Agustus 2018

Renungan Harian


Renungan Harian HKBP SUTOYO

Kamis, 2 Agustus 2018

Suap  janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar.
(Keluaran 23 : 8)

Bacaan Pagi : Kis 5 : 16 – 26
Bacaan Malam: Amsal  11 : 7 - 18

Jemaat,  yang diberkati Tuhan. Selamat bertemu kembali dalam pelayanan renungan harian HKBP Sutoyo, hari ini, Kamis 2 Agustus 2018.
Hari ini kita membahas tengang SUAP. Masih segar diingatan kita kasus Gayus Tambunan, kasus eKTP, BLBI, kasus Aqil Muhktar, bahkan akhir-akhjir ini banyak kepala daerah yang tertangkap tangan olek Komisi Pembrantasan Korupsi.  Tidak asing lagi bagi kita dimana media indonesia memberitakan  OTT  (orang tertangkap tangan) oleh KPK  karena melakukan praktek suap, baik kepala daerah, wakil rakyat, penegak hukum, pengusaha, dll, banyak yang terlibat dalam praktek suap. Praktek suap ribuan tahun yang lalu merupakan suatu perbuatan yang dilarang Tuhan. Suap merupakan kejahatan yang luar biasa yang mana kebenaran dan keadilan dihilangkan, bukan hanya itu suap termasuk perilaku kejahatan yang menyengsarakan orang banyak, suap sangat dibenci oleh Tuhan.

Berbicara tentang suap bukanlah hal yang tabu, baru atau mengejutkan lagi di negeri ini, bahkan bisa dikatakan bahwa praktek suap-menyuap sudah membudaya di berbagai aspek kehidupan dan sukar diberantas. Hari ini firman Tuhan dengan keras memperingatkan kita agar tidak terlibat dalam hal suap-menyuap ini. Apa pun alasanya praktek suap itu tidak berkenan dan sangat dibenci oleh Tuhan.



Banyak orang melakukan suap demi memperlancar suatu urusan. Tanpa ada 'uang pelicin' rasa-rasanya segala urusan tidak dapat berjalan dengan baik. Di zaman sekarang ini segala sesuatunya dapat dibeli dengan uang. Bahkan di bidang hukum (peradilan) pun uang yang berbicara. Yang benar bila disalahkan, sebaliknya yang salah menjadi benar. Itulah dunia! Dengan memiliki uang banyak siapa pun bisa melakukan apa saja yang diinginkan. Di manakah ada kebenaran dan keadilan sejati? Pengkhobah menyatakan, "Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan." (Pengkhotbah 3:16). Dengan suap, kebenaran bisa diputarbalikkan!

Tuhan sangat mebenci tindeakan yang melakukan praktek suap, cepat atau lambat hukuman pasti datang bagi mereka yang melakukan suap. Sebagai orang yang beriman kita harus menjauhkan diri dari perilaku tersebut, agar hukuman Tuhan jauh dari kehidupan kita. Oleh karena itu, mendekat diri pada Tuhan, mensyukuri apa adanya, dan selalu membela kebenaran dan keadilan akan menjauhkan diri kita dari praktek suap tersebut. Tuhan memberkati. Selamat beraktivitas. (Pdt.B.Na70)

DOA :
“Ya Tuhan Allah, kuduskan kami, dan jauhkanlah kami dari tindakan dan perbuatan yang menyakiti orang lain, dan juga sucikanlah hati kami agar kami tidak jatuh akan kuasa dunia. Amin