running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Senin, 20 Agustus 2018

Renungan Harian - "Hidup Yang Menjadi Berkat"


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Senin, 20 Agutus 2018.

"Hidup Yang Menjadi Berkat"

Yeremia 29:7;  "Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu".

"Ringkoti hamu huhut hasonangan ni huta habuanganmuna na hubahen i, jala tangiangkon hamu nasida tu Jahowa, ai molo marhasonangan huta i, marhasonangan ma dohot hamu".

Hidup dalam pembuangan adalah hal yang tidak menyenangkan. Karena mengalami penderitaan yang sangat mendalam. Hidup dalam tekanan serta tidak dapat menentukan arah dan tujuan kita. Namun dalam teks ini dengan tegas dikatakan untuk memikirkan kesejahteraan kota tempat pembuangan.
Pembuangan ke Babel adalah keputusan Allah, Yehuda akan diam di sana selama tujuh puluh tahun. Yeremia meyakinkan umat di pembuangan untuk menerima keadaan tersebut, dengan percaya bahwa itu adalah rancangan damai sejahtera Allah untuk mereka bukan rancangan kecelakaan. Hanya dengan menerima hajaran Allah untuk menuntun mereka kepada pertobatan, mereka dapat kembali merasakan tangan kasih dan penyertaan-Nya. Mereka akan mengalami pemulihan yang berasal dari Allah sendiri.



Dengan rancangan-Nya adalah untuk kesejahteraan mereka, maka mereka pun dipanggil untuk menjadi alat Allah menyejahterakan lingkungan mereka. Melalui peristiwa pembuangan, umat Tuhan dikembalikan kepada misi awal. Misi yang telah dicanangkan Tuhan bagi Israel sejak di kaki Gunung Sinai (Kel. 19:5-6), yaitu menjadi model bangsa yang kudus dan menjadi imam bagi bangsa-bangsa lain. Di tersebutlah umat pembuangan menjadi model bagi lingkungan mereka bagaimana beribadah dan hidup suci di hadapan Allah.
Di mana pun Tuhan tempatkan kita berada, kita dipanggil untuk menyaksikan Kristus melalui hidup kita. Semakin kurang nyaman lingkungan kita,  di tengah-tengah masyarakat yang berbeda agama, atau dalam lingkup orang-orang yang tidak mengikuti jalan Tuhan, seharusnya semakin hidup kita menunjukkan karakter Allah: kudus, adil, dan kasih. Amen. MMS.