running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Sabtu, 17 November 2018

Renungan Harian - Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku melainkan dari Bapa yang mengutus Aku


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Sabtu, 17 Nopember  2018

Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku melainkan dari Bapa yang mengutus Aku  [ Yohanes 14 : 24]

Salam dan doa kami untuk seluruh jemaat, dimana pun saudara berada. Selamat bertemu kembali dalam renungan harian HKBP Sutoyo, Sabtu, 16 Nopember 2018, topik kita tentang “Mengasihi Yesus"

Jemaat yang diberkati Tuhan.!
Ketika saya memakai atribut kekristenan apakah itu sudah menjamin bahwa saya mengasihi Kristus  ? Menyanyikan banyak lagu tentang keagungan Yesus, apakah itu sudah  menjamin bahwa si penyanyinya benar-benar mengasihi Yesus. Membangun begitu banyak gedung atau monumen yang mengusung nama Yesus apakah itu sudah menjamin bahwa dia mengasihi Kristus ? . Menulis banyak artikel seperti renungan khotbah  ini pun sama saja, belum menjamin bahwa dia mengasihi Yesus. Nas ini menegaskan bahwa kasih murid kepada Tuhannya diwujudkan melalui ketaatan dan kesetiaan  si murid pada perintah-Nya, baik dalam sikap, perasaan, dan tindakan.



Yesus telah memulai pesan-pesan terakhir-Nya dengan menyatakan bahwa Dia akan segera pergi meninggalkan dunia ini ( psl 13). Kini Dia meneruskan ucapan-ucapan-Nya yang amat penting untuk mempersiapkan para murid berada dalam satu situasi baru, ketika Ia tidak lagi ada bersama-sama mereka. Para murid kelihatannya belum siap untuk mandiri. Lagi pula, sebenarnya mereka belum sungguh-sungguh mengerti siapa Yesus sebenarnya dan apa misi-Nya di dalam dunia. Bagian awal pasal 14 ini terus menunjukkan upaya Yesus yang begitu sabar membimbing para murid menuju pemahaman yang baru. Pemahaman kita tentang mengasihi Yesus makin seru karena para murid berhadapan dengan fakta bahwa Yesus naik ke surga. Arti mengasihi seperti di atas makin penting. Pertama, kita tidak ditinggalkan begitu saja, tapi memperoleh parakletos atau penolong, yaitu Roh Kudus. Sang parakletos jelas bukan manusia biasa, karena Ia adalah "Roh Kebenaran" yang menyertai kita dan diam di dalam kita. Artinya, dalam melakukan perintah-perintah Tuhan, kita tidak sendirian, tetapi mengalami penyertaan ilahiah. Kedua, dengan mengasihi Yesus secara sungguh-sungguh, kita menyenangkan hati Sang Bapa yang mengutus Yesus. Pemunculan figur Allah Bapa dalam Injil Yohanes bukanlah sekadar formalitas. Tema ini menandaskan bahwa apa yang dilakukan Yesus dan kita para murid-Nya merupakan bagian dari karya dan rencana Allah sejak bumi ini diciptakan. Melalui ketaatan kasih kita, kita beroleh anugerah menjadi bagian di dalamnya.
Kasih Tuhan tak pernah berubah. Namun zaman berubah, dan kita pun perlu mencari cara-cara baru dan kontekstual untuk mewujudkan kasih kita kepada Tuhan Yesus. Zaman ini menantang kita dengan perancuan nilai keluarga dan kemanusiaan; penindasan terhadap sesama manusia; perusakan lingkungan hidup; pemberhalaan kapital dan teknologi; dll. Setiap pagi hari, sebagai murid-murid Kristus, selayaknyalah kita berdoa, "Ya Tuhan, biarlah Roh Kudus menolong aku mewujudkan kasihku kepada-Mu melalui ketaatanku di tengah keluarga, lingkungan sosial dan alam, gereja, serta tempat kerja kita." Memang,secara kasat mata kita tidak melihat Yesus, namun kita bersama Yesus sebab janji penyertaan-Nya terus berlaku hingga kini. Sekarang, kita hidup dalam penantian kedatangan Kristus. Mari kita wujudkan kasih kepada Allah dengan ketaatan kepada-Nya.Amin. Tuhan Yesus Memberkati. Pdt. BN