running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Kamis, 01 November 2018

Renungan Harian - “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu ! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus”


Renungan Harian Jemaat HKBP Sutoyo

Kamis, 01 Nopember 2018

“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu ! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus”
Galatia 6:2

Selamat pagi, kita bertemu kembali dalam renungan pagi hari ini... jemaat yang dikasihi Yesus Kristus..

Manusia hidup dalam kebebasan di dunia ini, kebebasan manusia adalah kebebasan yang terikat kepada hokum Kristus. Hukum Kristus yang mengajarkan untuk hidup peduli terhadap orang lain dengan sikap tolong menolon. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu…” Rasul Paulus menyampaikan ini  kepada jemaat Kristen di Galatia, sebab jemaat Galatia memiliki sikap yang berubah-ubah. Paulus kesal mendengar berita tentang keadaan jemaat yang begitu cepat berubah mundur. Mereka berbalik kepada injil yang lain. Ada pihak tertentu yang menjadikan orang-orang Galatia kebingungan. Paulus sangat marah kepada mereka yang mengganggu “kenyamanan” jemaat Galatia. Ada masalah yang timbul tak terduga. Adanya pengajar lain yang mengubah suasana, merupakan dasar kuat bagi Paulus menggunakan kalimat “bertolong-tolonganlah. Karenanya Paulus mengingatkan:Bila ada orang tergeincir, maka tugas kita mengembalikannya ke jalan yang benar.



Kala ada yang menderita maka ulurkanlah tangan.Tugas itu disebut dengan memimpin dan memperbaiki. Tetapi juga dengan membedah, ibarat ahli bedah mengambil dan membuang penyakit. Tetapi juga dengan menyambung kembali, anggota tubuh yang patah.Semua yang kita sebut tadi, tidak memiliki kesan menghakimi dan menghukum tetapi menyeimbangkan. Bukan sebagai hukuman tetapi memperbaiki,  bukan menambah beban tetapi mengurangi,bukan memisahkan tapi menyambung.
Jadi tolong menolong, bukan sekedar membantu tetapi memperbaiki keadaan. Kalau orang lain bersalah maka kita tidak hanya menolong tetap menciptakan keadaan agar orang lain tidak berada dalam kesulitan.
Kita ingat sebagaimana Doa Fransiskus dari Asisi:       
  TUHAN, jadikanlah aku pembawa damai.
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih.
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan.
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan.
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran.
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian.
Bila terjadi keputus-asaan, jadikanlah aku pembawa harapan.
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang.
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa sukacita.
Ya Tuhan Allah,
ajarlah aku untuk lebih suka menghibur daripada dihibur;
mengerti daripada dimengerti;
mengasihi daripada dikasihi;
sebab dengan memberi kita menerima;
dengan mengampuni kita diampuni,
dan dengan mati suci kita dilahirkan ke dalam Hidup Kekal.
Amin. HPS