running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Minggu, 04 November 2018

Renungan Harian - "Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu"


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Minggu, 04 Nopember 2018

Ev. : 2 Tim 1 : 6 - 12
⛪ Tema : "Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu"

Rasa takut, kwatir dimiliki semua orang. Mungkin takut kehilangan, takut ketinggalan, takut diabaikan, ga dianggap, takut disusahi, dlsb. Namun jika rasa takut itu menjadi berlebihan maka akan menjadi sebuah persoalan besar. Ketika manusia dikuasai rasa takut yang berlebihan dalam dirinya, maka ia telah dak dapat melihat dan tidak dapat merasakan kuasa maupun pertolongan Tuhan.
Hal seperti itulah dipahami oleh Rasul Paulus terhadap Timotius anak rohaninya. Terlebih lagi dengan tantangan, ancaman, intimidasi dari luar Gereja dan guru-guru palsu. Sementara Paulus sendiri terpenjara dan akan dihukum mati karena memberitakan Injil, sehingga sangat berat dan membuat Timotius semakin merasa ketakutan. Untuk itulah Paulus merasa perlu dan penting menasehati maupun memotivasi Timotius.



Bagaimana caranya ?
1. Paulus mengingatkan bahwa Timotius telah dididik sedemikian rupa di lingkungan yang sehat rohani dalam  keluarganya yaitu Oppungnya Lois dan ibunya Eunike  (orang yang sdh beriman). Jadi sdh terbentuk dan terlatih memiliki pondasi, karakter yang kokoh.
2. Timotius memiliki karunia penompangan tangan ketika menerima tahbisan. Karunia itulah yang menjadi kekuatannya. Bahwa Allah mengaruniakan roh kekuatan, kasih dan ketertiban, bukan roh ketakutan. Karunia ini yang perlu dikobarkan ( anazopureo : nyalakan kembali kehidupan yang membara). Kalau tidak dikobarkan bisa padam, bagaikan bara api bila tidak dihidupkan lama kemudian menjadi abu.
Jadi diberi roh kekuatan yang tidak terpikirkan manusia, orang biasa-biasa men jadi luar biasa; mampu melewati berbagai bentuk badai kehidupan tanpa putus asa. Kekuatan untuk terhindar dari kebiasaan mengeluh, bersungut-sungut atau menuntut. Maka tidak heran bila melihat seseorang secara fisik lemah tetapi rohnya menyala-nyala, semangatnya berkobar-kobar.
3. Anugerah keselamatan yang telah diterima dari Tuhan Allah sekaligus memanggilnya untuk mberitakan Injil. Sebagaimana pada diri Paulus yang menyebut "berhutang" bahkan "celaka" jika tidak mberitakan Injil.
4. Meskipun memberitakan Injil bukan berarti steril dari penderitaan atau kesusahan. Karena dengan penderitaan dapat mbuat kita semakin dewasa, kuat. Dan oleh Paulus menyebut tahu kepada siapa ia percaya, yaitu Tuhan yang tidak kan pernah meninggalkannya. Dan memahami bahwa  penderitaan-penderitaan itu tidak sebanding dengan yang akan diterima kelak (Rom 8:18).

Maka untuk kita semua, berarti perlu menyadari karunia sudah diberikan kepada kita. Pertanyaannya, karunia apa yang diberikan kepadamu Bapak, Ibu, Saudara/ i ku ? Jangan sampai kita tidak menggenal karunia itu ya...
Dan sekarang dinyatakan, kobarkan lah karunia yang ada padamu. Ya ini moment untuk mengobarkan, menghidupkan. Kalau api itu menjadi api yang menyala dalam bahasa Batak "api ma marjillam-jillam". Nyala api yang sungguh besar. Bila tidak dinyalakan justru padam. Dan bagi kita perlu saling mengingatkan, menasehati satu dengan yang lainnya agar semakin berkobar, semakin semangat, semakin serius menjadi alat Tuhan, memberitakan Injil ya. Amin.

Selamat beribadah, Happy Sunday. Tuhan berkati. SLS⛪🌻