running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Kamis, 06 September 2018

Renungan harian - “HIDUP SEBAGAI TELADAN”


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Kamis, 06 September 2018

“HIDUP SEBAGAI TELADAN”

“Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan  kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah,   tetapi juga kepada yang bengis.. [I Petrus 2 : 18 ]

Horas. Selamat pagi, selamat bertemu kembali dalam renungan harian HKBP Sutoyo.

Semoga hari ini kita jalani dengah  sukacita. Hari yang membawa berkat bagi seluruh jemaat.

Masih segar diingatan kita, di jaman Orde Baru, setiap tahun tepatnya  17 Agustus,  Presiden Suharto selalu memberikan penghargaan bagi rakyat yang menjadi panutan dan tauladan bagi orang lain, misalnya guru teladan, dokter teladan, supir teladan, siswa teladan, dosen teladan, dll. Mereka dipanggil ke istana dan mendapat penghargaan.

Apakah pentingnya sebuah keteladanan? sebuah teladan hidup yang baik adalah khotbah yang terbaik yang dapat disampaikan kepada semua orang. Melalui teladan hidup itulah orang bisa melihat dengan nyata bagaimana teladan hidup anak-anak Tuhan bukan hanya sekedar sebuah teori, bukan hanya sekedar suatu pemahaman teologi, melainkan nyata dalam kehidupan pribadi demi pribadi. Teladan bukanlah hal yang sembarangan, melainkan merupakan suatu faktor ampuh yang bisa dipakai untuk membawa orang kepada Kristus. Teladan hidup, teladan berjemaat merupakan suatu harta karun, suatu keseriusan, suatu perjuangan, dan suatu komitmen untuk mau membawa orang kepada Tuhan.

Jemaat yang diberkati Tuhan.
Keteladanan hidup bukan datang dalam sehari, bukan dibangun berdasarkan satu perjuangan yang remeh, tetapi merupakan perjuangan yang disertai jutaan tetesan air mata. Keteladanan juga dibentuk dari berbagai macam ketajaman/kepekaan diri dan kewaspadaan diri. Kita tidak bisa menjadi teladan hanya dengan lenggang kangkung dan sekedar berkata-kata melainkan kita perlu masuk ke dalam perjuangan yang terus menerus. Gereja adalah wajah dimana pemerintahan Tuhan ada di muka bumi ini. Gereja adalah wajah dimana kasih Allah dinyatakan di dalam dunia ini. Gereja adalah suatu eksistensi yang sedang diperhatikan oleh seluruh dunia bahkan juga iblis. Berarti kita sebagai anak-anak Tuhan bukan sekedar ada di tempat ini sebagaimana kita ada, tetapi banyak mata yang sedang memperhatikan dan melihat bagaimana kita hidup didalam pengajaran yang kita jalani.
Nilai Keteladanan apakah yang harus ada dalam hidup sebagai orang percaya?

1.Dalam Perkataan
Paulus menghendaki Timotius dapat menjadi teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataan. Perkataan dalam bahasa Yunani “Logos” yang memiliki makna yaitu: perkataan, pembicaraan, pemberitaan, firman, khotbah,. Menyatakan bahwa kita selalu berkata-kata jujur dan penuh kasih. Menjadi teladan dalam perkataan kita harus berkata jujur, mengucapkan kata-kata yang membangun, dapat memberi semangat atau dorongan kepada orang lain.



2. Dalam Tingkah laku/perbuatan
Tingkah laku dalam bahasa yunani “Anastrophe” yang memiliki makna yakni: cara hidup, prilaku, sikap. Mengandung arti bahwa kehidupan kita harus di kendalikan oleh firman Allah, dalam tingkah laku harus sabar, bertanggung jawab  dan berintegritas. 

3. Dalam Kasih
Kasih dalam yunani “Agape”artinya: Kasih yang sejati, kasih illahi, kasih tanpa syarat, kasih yang rela berkorban, kasih yang tidak akan di goyahkan oleh karena situasi- kondisi yang bangaimana pun buruknya. Menunjuk kepada motivasi kehidupan kita dan hanya Tuhan yang dapat memampukan kita mengasihi dengan kasih “Agape”. Dalam kasih (Agape) kita mampu mendoakan musuh-musuh kita dan mampu memberkati orang yang membenci kita.

Doa :
a. Ya Tuhan, jadikanlah kami menjadi suri tauladan dan panutan bagi orang lain, teladan dalam perkataan, perbuatan, dan kasih.
b. Ketaatan dan kesetiaan pada Tuhanlah yang memampukan kami menjadi suri teladan agar hidup kami berguna bagi orang lain. Amin