running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Selasa, 25 September 2018

Renungan Harian - "Malakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban"


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Selasa, 25 September 2018

"Malakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban"
(Amsal 21:3)

Seorang bapak memberikan persembahan ke Gereja dalam jumlah besar. Kemudian temannya bertanya mengapa dia memberikan persembahan sebanyak itu, apa tidak merasa rugi ? Jawab si bapak : "persembahan itu untuk membersihkan dari dosa perjudian". Si bapak itu mau menutupi dosanya dengan memberikan persembahan.

Bapak Ibu, Saudara/i kekasih Kristus...
Allah tahu dan mengenal motivasi yang tersembunyi di dasar hati kita. Bila motivasi melakukan perbuatan baik adalah untuk mendapatkan pahala sebagai imbalan, tentu saja Allah tidak akan senang. Hal itu justru menjijikan bagiNya.  Persembahan bukanlah semacam suap untuk mencapai niat hati, harapan dengan permohonan atau untuk menerima perkenan Allah atau pengampunanNya atas kesalahan kita. Jika kita masih berpikir demikian, artinya kita congkak karena merasa bisa membeli segala sesuatu dengan uang, dan biasanya tidak memiliki belas kasihan  kepada sesama dan menolak keadilan.



Bapak Ibu, Saudara/ i kekasih Kristus....
Amsal ini mengungkapkan bahwa yang Allah inginkan adalah hidup dengan "kebenaran dan keadilan" dari pada persembahan/korban. Sebab persembahan/ korban dilakukan ketika seseorang memasuki area ibadah, yaitu hubungan relasi kita kepada Allah, sebagai respon, pujian dan syukur yang telah merasakan anugerahNya. Jadi bukan persembahan korban yang diperalat untuk menyenangkan Allah, bukan pula sebatas bagian ritual, karena segala sesuatu adalah milikNya dan bersumber dari Dia. Kalaupun ada pada kita itu adalah yang diberikan, dititipkan kepada kita umatNya untuk kita kembangkan dan pertanggung jawabkan. Maka implikasi dari ibadah itu adalah  aksi nyata, prilaku terhadap sesama yang mencintai, melakukan dan menghidupi kebenaran dan keadilan.

Kebenaran adalah sesuatu yang dapat dipercaya, stabil, selaras dengan fakta yang benar dan patut.
Keadilan adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya atau sesuai dengan porsinya, tidak berat sebelah, tidak memihak.
Demikianlah perilaku kebenaran dan keadilan itu terpancar dari umatNya pada persekutuan kita.

 Allah menghendaki agar kita umatNya benar dan adil dari pada hanya terlibat dalam aneka ragam kegiatan rohani. Amin.

Semangat Pagi, Selamat berkarya. Tuhan berkati. SLS🌻