running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 26 September 2018

Renungan Harian - Lalu kata mereka kepadanya:”Dimanakah Sara, Istrimu? Jawabnya: ”Di sana, di dalam kemah. (Kejadian 18 : 9)


Renungan Harian HKBP SUTOYO

Rabu, 26 September  2018

Lalu kata mereka kepadanya:”Dimanakah Sara, Istrimu? Jawabnya: ”Di sana, di dalam kemah. (Kejadian 18 : 9)

Jemaat,  yang diberkati Tuhan. Selamat bertemu kembali dalam pelayanan renungan harian HKBP Sutoyo, hari ini, Rabu, 26 September  2018. Sebelum kita memulai aktifitas dan rutinitas kita hari ini, kita mau dikuatkan oleh Firman Tuhan.

Hari ini kita membahas tengang Keajaiban dan janji Tuhan pada Abraham.
Setiap ibu dapat mengatakan bahwa menunggu kelahiran adalah pengalaman yang membangun kesabaran dalam dirinya. Sungguh malang induk gajah, karena ia membutuhkan waktu sekitar 22 bulan untuk mengandung janin gajah sampai janinnya itu siap dilahirkan! Sejenis ikan hiu yang dikenal dengan nama ikan dogfish bersirip memiliki durasi kehamilan selama 22-24 bulan. Dan, pada ketinggian di atas 1.380 meter, salamander Alpen dapat menjalani masa kehamilan sampai 38 bulan!



Jemaat yang diberkati Tuhan !
Perasaan Abraham mungkin tidak jauh berbeda dengan contoh-contoh yang ada di alam ini. Di usianya yang sudah lanjut, Tuhan memberi janji kepadanya, "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar" (Kejadian 12:2). Namun, setelah tahun-tahun berlalu, Abraham mempertanyakan bagaimana mungkin janji itu terpenuhi tanpa adanya seorang anak laki-laki (15:2). Maka kemudian Allah meyakinkan Abraham demikian, "Anak kandungmu ... akan menjadi ahli warismu" (ayat 4).
Sekalipun usianya semakin bertambah tua, Abraham tetap percaya kepada Allah, sehingga ia disebut orang benar (ayat 6). Namun demikian, ia menanti selama 25 tahun sejak janji pertama tentang lahirnya Ishak (17:1,17).

Jemaat yang terkasih !
Respon Abraham adalah mewakili imannya kepada Allah. Ia telah melihat sisa waktu yang satu tahun itu, sehingga di dalam kehidupan sehari-hari  terlihat sikap seperti itu juga. Ia menyambut tamunya dengan baik, tamunya adalah Malaikat Tuhan. Abraham berlaku baik kepada semua orang, ia menyambut tamu seolah-olah menyambut Allah, karena ia tahu bahwa janji-janji Allah tidak pernah berubah.
Saudara/1 yang kekasih !
Dalam kehidupan kita, Allah telah memberikan kita janji dan menggenapi janji-Nya, bagaimana kita meresponi? Dia adalah Allah yang tidak pernah mengingkari janji-janji-Nya. Dia mau kita senantiasa menaati dan setia mengikuti-Nya. Karena itu, menyambut Allah dengan hati yang bersukacita adalah awal Allah menggenapi janji-Nya kepada kita.
Menanti pemenuhan janji-janji Allah merupakan bagian dari sikap percaya kepada-Nya. Entah seberapa lama penundaan itu, kita harus tetap menantikan Dia. Hal itu juga diperingatkan oleh penulis kitab Ibrani kepada kita, "Marilah kita berpegang teguh pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia" (Ibrani 10:23). Tuhan akan mengenapi seluruh janjiNya pada kita, selalulah berharap pada Tuhan sebab janjiNya seperti fajar yang menyingsing  pada pagi hari. Amin  Selamat beraktivitas. (Pdt.B.Na70)

DOA :
“Ya Tuhan Allah, Kami bersyukur atas janjiMu yang kudus, akan kebaikan Tuhan pada kami orang-orang yang berdosa ini. Engkau telah mengenapi janjiMu tentang pengampunan dosa kami, di dalam Kristus Yesus Juruslamat kami. Amin