running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 19 September 2018

Renungan Harian


Renungan Jemaat HKBP Sutoyo

Rabu, 19 September 2018

Nats : Matius 12 : 7
“Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah”.

Syalom Bapak  Ibu yang dikasihi Tuhan…
Selamat pagi dan selamat berjumpa kembali di renungan Jemaat HKBP Sutoyo pada hari Rabu, tanggal 19 September 2018. Hari ini Firman Tuhan yang menjadi renungan kita menurut Almanak HKBP tertulis  dari Injil Matius 12:7. Ringkasnya Firman Tuhan hari ini adalah merupakan pernyataan atau respon Jesus ketika murid-murid Yesus memetik bulir gandum untuk dimakan karena lapar. Lalu orang-orang Farisi yang melihat langsung menyampaikan kritikan tajam kepada Yesus dengan mengatakan, “lihatlah, murid-muridMu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat”. Kita tau bahwa pada hari Sabat orang Yahudi sangat melarang untuk bekerja dan jika ingin beraktifitas sangatlah dibatasi dan diatur sedemikian ketat. Hukum agama mereka banyak sekali berisikan larangan-larangan. Bayangkan, perintah Allah yang sepuluh itu mereka uraikan menjadi 613 larangan (Ibrani: mitsvot). Artinya kehidupan orang Yahudi dari saat bangun tidur diatur dalam hukum itu sampai kepada mau tidur lagi. Dalam hukum itu juga diatur kewajiban yang harus (tidak boleh tidak) dilakukan dan tidak dilakukan apapun resikonya. Dalam nats ini termasuk pada konteks hari Sabat, tidak boleh bekerja dan beraktifitas tertentu apapun alasannya. Dan para ‘petinggi-petinggi’ lembaga keagamaan Yahudi lah yang bertugas sebagai ‘polisi’ – mengawasi para jemaatnya. Itu sebabnya, ketika Yesus dan murid-muridNya berjalan-jalan, orang Farisi sudah mengintai mereka mencari celah dan alasan agarmempersalahkan Yesus dari sudut hukum Yahudi karena Yesus dan para muridNya juga orang Yahudi. Akan tetapi tujuan dan niat mereka bukanlah baik. Begitu mereka melihat kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan Tuhan Yesus dkk, mereka tampil bagaikan ‘pahlawan’ kerajaan Allah untuk menegor kesalahan tersebut tanpa melihat alasan atau latar belakang para murid melakukannya yang karena lapar. Orang-orang Farisi lupa bahwa yang dilakukan murid Tuhan Yesus hanya memetik untuk dimakan bukan memanen gandum. Ya... karena Farisi sudah tidak senang bahkan membenci Tuhan Yesus, apapun tindakan yang dilakukan selalu salah menurut mereka.



Amang dan inang yang baik...
Yesus tidak marah dengan orang Farisi tersebut karena Yesus tau bahwa itu adalah tugas mereka – orang Farisi. Akan tetapi dalam hal merespon tegoran atau kritikan tersebut, Yesus mengingatkan dan mengajarkan mereka akan isi dari Kitab Suci. Yesus mengutip cerita Perjanjian Lama tentang Daud yang kelaparan datang ke Bait Allah (1 Samuel 21,1-6) dan tentang pelanggaran para Imam yang dilakukan pada hari Sabat (Bilangan 28,9-10). Namun tidak mereka persoalkan karena pelakunya mempunyai alasan dan argumen yang kuat. Pada kesempatan tersebut, Yesus justru mengajarkan dan mengingatkan mereka akan bagaimana sikap orang yang beragama dan juga beriman (karena ada loh orang yang beragama tapi tidak beriman) memiliki rasa sosial dan peduli untuk berbelas kasihan. Karena jikalau orang beragama itu akan selalu fokus kepada ibadah-ibadah (konteks ini istilah yang dipakai Yesus adalah  persembahan, dengan mengutip dari Hosea 6:6), dan orang beriman akan selalu fokus untuk melakukan apa yang disukai Tuhan. Akan tetapi beribadah bukannya tidak penting amang inang. Ibadah itu penting. Akan tetapi setelah ibadah apa yang harus kita perbuat untuk menyenangkan hati Tuhan? Yang hendak dikatakan Yesus kepada orang-orang Farisi di sini adalah jangan lah NATO – no action talk only – atau kalau orang Jakarta mengatakan ‘omdo’ – omong doang bila kita adalah orang beriman. Karena iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati (Yakobus 2:17).
Demikianlah kita sebagai orang yang beriman Kristiani, jemaat Tuhan yang luar biasa dan jemaat HKBP Sutoyo yang diberkati Tuhan... hendaklah kita fokus pada apa yang disenangi Tuhan dan melakukannya. Sehingga kita tidak hanya sekedar banyak tau tentang apa yang disenangi Tuhan akan tetapi kita menjadi orang yang bersedia dan mau melakukan apa yang disenangi Tuhan. Lakukanlah apa yang menjadi kesenangan dan keinginan Tuhan. Itulah FirmanNya hari ini buat kita. Sekali lagi, lakukanlah apa yang Tuhan kehendaki. Tuhan memberkatimu. Amin. Chris’ Hrp

Doa:
Terimakasih Tuhan atas semuanya yang telah aku terima dariMu. Pagi  ini aku akan memulai aktifitasku untuk satu hari ini. Aku mohon kekuatan dan berkatMu agar aku kuat dan siap menjadi pelaku Firman Tuhan sehingga dalam satu hari ini aku boleh menyenangkan hatiMu. Terimakasih ya Allahku. Amin.