running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Minggu, 16 September 2018

Renungan Harian - “Solidaritas kepada Sesama”


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Minggu, 16 September 2018

“Solidaritas kepada Sesama” [ Ruth 2 :  8 - 16 ]

Horas. Selamat pagi dan selamat hari Minggu, selamat bertemu kembali dalam renungan harian HKBP Sutoyo.
Pada hari Minggu ini, marilah kita datang kepelataran rumah  Tuhan dan memasukinya, untuk beribadah kepada Allah.
Kita semua sudah pasti pernah menolong orang lain atau melakukan perbuatan yang baik. Bisa saja kita menolong orang lain bukan hanya berbentuk materi tetapi juga  non materi atau yang tidak kelihatan . Pertanyaannya ialah perbuatan tersebut kita lakukan berdasarkan apa? Apa motivasinya kita berbuat baik atau menolong orang lain ? Pasti ada jawaban yang berbeda, mungkin ada yang mengatakan, kasihan, karena satu marga, karena satu kampung, karena memang layak di batu, dll.  Yang benar, apa pun yang kita perbuat, kiranya kita lakukan sebagai implikasi iman atau jawaban dari iman kita. Dan hal ini tidak saja mendatangkan damai sejahtera kepada kita, dan kebahagian yg dirasakan  tetapi terlebih akan mendapat “balasan” dari Tuhan.

Jemaat yang diberkati Tuhan
Rut 2 : 8 - 16 adalah lanjutan cerita perjalanan hidup Naomi dan Rut ketika mereka telah kembali dari Moab dan sekarang tiba di Beth-lehem (rumah roti). Bagaimana nasib mereka di sana? Perhatikanlah bahwa baik Naomi maupun Rut menantunya berstatus janda dan tidak memiliki harta dan  menghadapi kehidupan  masa-masa yang sulit.

Kisah ini juga sarat dengan kehadiran TUHAN yang ajaib dan tidak tinggal diam di tengah pergumulan yang dialami. Pertolongan TUHAN datang melalui Boas yang masih saudara dengan Almarhum suami Naomi. Ia adalah seorang yang kaya, yang tajut akan Tuhan, dan juga memiliki jiwa untuk membantu orang lain.

Firman Tuhan Minggu ini,  memberikan suatu pemahaman iman yang tepat bagi siapa saja yang merasa hidupnya berada dalam kebuntuan dlm menghadapi persoalan yang berat. Persoalan yang kita hadapi bisa saja misalnya, persoalan ekonomi, pekerjaan, status, penyakit, bahkan dari diri kita sendiri.   Sebagaimana Rut dan Naomi ditolong oleh TUHAN dengan caraNya yang ajaib, demikian juga dengan setiap kita yang menghadapi kesulitan hidup. Tuhan pasti memberikan solusi dan membantu kita. Cara-cara TUHAN tidak terselami. Ia bekerja dengan caraNya  sendiri yang misterius sesuai dengan rencanaNya.
Boas dipakai TUHAN untuk menyatakan kasihNya kepada dua orang janda ini. Mereka tidak dibiarkan sendiri, namun pendampingan TUHAN nyata melalui Boas. Demikian juga dengan hidup orang percaya. Siapapun kita, TUHAN tidak pernah meninggalkan kita sendiri. Ia selalu mendampingi kita melalui banyak cara, antara lain mengirim orang lain (sama seperti  Boas]   dalam kehidupan kita.

Jemaat yang dikasihi Tuhan
Apa reaksi Naomi adalah juga menjadi reaksi kebanyakan orang ketika ia menerima pertolongan. Naomi begitu gembira dan bersyukur sambil memuliakan TUHAN. Saat ini kita juga diajar untuk menjadi alat TUHAN seperti Boas dipakai menjadi alatNya. Ketika kita memberi diri bagi orang lain dengan penuh ketulusan menolong dan membantu mereka, secara tidak langsung hal itu adalah jawaban doa bagi mereka yang kita tolong. Efeknya adalah akan ada pujian bagi kemuliaan TUHAN.



Kita bisa menjadi alat TUHAN bagi kemuliaan namaNYA dengan cara yang sederhana. Tidak harus menjadi Pendeta, Sintua, pengkotbah ulung. Tapi dengan kesediaan mengulurkan tangan dan membantu orang lain, maka di sana akan ada ucapan syukur dan pemuliaan bagi nama TUHAN.  Galatia  6 : 2 “Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu, demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Amin.
[Pdt. B. Napitupulu]

Doa :
a. Ajar dan ingatkanlah kami agar peduli kepada orang lain, mau membantu orang lemah, orang miskin, orang papa, orang-orang yang menderita.

b. Ya Tuhan, jadikanlah kami menjadi suri tauladan dan panutan bagi orang lain, teladan dalam perkataan, perbuatan, dan kasih. Amin.