running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Senin, 22 Oktober 2018

Renungan Harian - “Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah didalam dunia sekarang ini” ( Titus 2:12 )


Renungan Harian Jemaat HKBP Sutoyo⛪

Senin 22 Oktober 2018

📖 “Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah didalam dunia sekarang ini” ( Titus 2:12 )

Jemaat yang dikasihi Tuhan, Selamat Pagi dan bertemu kembali dalam Renungan pag ini🌞

Hidup dalam kebijaksanaan dan kefasikan adalah dua hal yang sangat bertolak belakang. Kefasikan adalah perbuatan buruk, jahat, atau tidak berguna yang akan mendatangkan hukuman sedangkan hidup dalam kebijaksanaan akan mendantangkan kebaiakan.Orang fasik adalah orang-orang yang seringkali mengalami penghukuman dari Tuhan.  Mengapa?  Karena mereka sesungguhnya telah mengenal Tuhan, tahu firman-Nya tetapi tidak mau melakukan firman tersebut;  bukti bahwa mereka meremehkan keberadaan Tuhan, tidak menganggap bahwa Tuhan itu ada. Pada ayat sebelumnya Rasul Paulus berkata   kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata (ayat 11). Keselamatan yang Allah anugrahkan melalui pengorbanan Yesus, bukan saja memberikan jaminan atas kehidupan kekal di surga nanati, tapi juga memberikan jalan (kuasa) agar manusia mampu hidup di dunia ini dalam kekudusan/ kebenaran yang sesuai dengan standar yang Tuhan kehendaki. Kasih karunia Allah mengajar,mendidik dan mendisiplinkan kita orang percaya agar melakukan kebaikan dan menjauhkan diri dari kefasikan. Tujuan dari didikan ini agar orang percaya menghindar dan menolak kefasikan yang bertentang dengan kehendak Tuhan. Setiap orang percaya telah menjadi milik Kristus telah menyalibkan keinginan daging dia dengan hidup penuh dengan kebijaksanaan yang mampu mengendalikan diri dengan kekuatan Roh Tuhan.



Disamping menolak kefasikan itu, orang percaya hidup dalam bijaksana. Bijaksana dalam ayat ini artinya menahan diri. Bagaimana caranya untuk memperolehnya; yaitu melalui doa, berdoa kepada Tuhan untuk memohon kebijaksanaan. Artinya, kebijaksanaan itu berasal dari Tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Menguasai diri sangat diperlukan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, sebab banyak sekali keinginan-keinganan, ketika keinginan tidak dapat dikendalikan maka akan merusak hidupnya. Oleh karena itulah Paulus mengajarkan  supaya  kita hidup bijaksana, yaitu hidup yang mengendalikan diri dan hanya Roh Kuduslah memampukan kita melakukannya. Biarlah kasih karunia Tuhan yang sudah kita terima kita nyatakan dalam hidup kita dengan bijaksana, adil dan beribadah setia hari. Amin. HPS