running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Minggu, 07 Oktober 2018

Renungan Harian - Menjadi Pemberita Firman Allah



Renungan Harian HKBP Sutoyo

⛪ Minggu, 07 Oktober 2018

📖 2 Timotius 4:1-5: “ Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran” (ayat 2 )

Topik: Menjadi Pemberita Firman Allah

Selamat hari Minggu. Minggu ini bertepatan dengan hari  Ulang Tahun Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang KE- 157 Tahun. Kelahiran HKBP dalam kehidupan masa lalu, mengingatkan kita  kembali kepada sejarah pekabaran injil di tanah Batak. RMG ( Rheinischen Missions Geselschaft ) sebagai badan sending pekabaran injil membuahkan hasil yang gemilang di tanah batak yang telah mengutus para missionarisnya, terlebih dengan kehadiran Missionaris Ingwer Ludwig Nommensen yang kita kenal dengan sebutan Rasul orang Batak. Sejak kehadirannya di tanah batak HKBP terus bertumbuh dan  berbuah lebat hingga pada masa kini. Agar tetap berbuah dan berbuah lebat maka kita harus menjadi pemberita firman Allah seperti topik minggu kita “ GABE PARBARITA NAULI”.



Renungan ini juga adalah tugas pemberitaan injil ke jemaat yang ada di kota Efesus yang disampaikan Rasul Paulus kepada  Timotius yang masih belia. Dalam usia yang sangat  belia siap atau tidak siap, Timoteus harus tetap melaksanakan tugas itu pemberitaan itu ( Ayat 2) karena tugas pekabaran injil adalalah tugas bagi setiap orang.Pesan Paulus ini kepada Timoteus diharapkan agar selalu siap sedia dalam kondisi dan situasi apa dan bagaimanapun baik atau buruknya waktu, untuk menyatakan yang apa salah, menegur dan menasehati serta mengajar orang percaya dengan segala kesabaran. Paulus juga mengingatkan Timoteus (ayat 3&4), akan ada waktunya dimana orang tidak lagi membutuhkan firman Tuhan dan pengajaran sehat. Memalingkan telinga dari kebenaran Injil Kristus dan lalu membukanya pada dongeng dan apa yang menyenangkan hati. Oleh karena  itu Timotius harus berani menegor dan menasehati mereka agar kembali ke jalan yang benar. Kepribadian dengan sikap yang mampu menguasai dan mengendalikan diri untuk diam dan tenang,sabar menderita dan tetap setia untuk menunaikan tuga panggilan memberitakan Injil Kristus. Banyak pemberita Injil yang harus martir karena injil Kristus. Tetapi bagaimanapun caranya kuasa dunia tidak akan mampu menghalangi Firman Tuhan. Oleh sebab itu jika harus menanggung beban atau penderitaan karena firman Tuhan orang Kristen harus sabar menderita dan penderitaan Injil adalah kebahagian (Mat 5;10,1 Pet 3:14) sebab penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita ( Rom 8:18). Tunaikan tugas pelayananmu. Akhirnya Paulus menginginkan Timotius melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati dan sampai ke tujuan. Walaupun harus menghadapi banyak tantangan sebagai pemberita injil tetapi tugas pelayanan itu harus dilaksanakan dengan setia. Demikian juga dengan orang Kristen, harus setia menyatakan imannya sampai akhir. Jangan berhenti di tenga jalan, atau jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri.

Tugas pemberitaan Injil adalah tugas semua orang percaya yang diwujudkan melalui tugas panggilan gereja yaitu Koinonia, Marturia dan Diakonia. Tugas ini harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh dengan kesabaran dan berani. Orang percaya harus berani menyatakan kebenaran kepada siapapun termasuk kepada penguasa. Tetapi sebelum melaksanakan tugas itu orang Kristen terlebih dahulu membekali diri dengan Firman Tuhan dan senantiasa memberi tempat kepada Roh Kudus untuk berdiam dalam diri kita, sebab oleh Roh Kuduslah kita mampu menguasai diri, kita sabar menderita dan kita dapat menunaikan tugas pelayanan kita sampai akhir. Amin  ( Pdt.HP Simbolon )