running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Jumat, 12 Oktober 2018

Renungan Harian - “ Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. ...


Renungan Harian Jemaat HKBP Sutoyo

Jumat, 12 Oktober 2018

“ Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka” Ibrani 13:7

Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus...
Kita bertemu lagi dalam renungan pagi hari ini,.. Seorang Bapak bertanya kepada anaknya apa cita-citamu nak, si anak menjawab saya akan menjadi seorang Pendeta. Kemudian orang tuanya berkata kepada si anak; bagaimana kamu sampai pada keputusan itu. Si Anak mengatakan kepada orang tuanya, bahwa keputusan itu diambilnya setelah ia mendengarkan suatu khotbah di ruang kebaktian sekolahnya. Ia di tanya tentang nama pengkhotbah itu dan jawabannya ia tidak mengingat lagi. Yang ia ketahui ialah bahwa penghotbah itu telah menunjukkan Kristus kepadanya. Sehingga anak itu memutuskan untuk menjadi seorang Pendeta.



Renungan ini berbicara tentang pemimpin,dan kita rindu akan sosok seorang pemimpin yang sejati. Syukur pada Allah, bahwa kita punya Yesus, pemimpin yang tidak berubah. Ketika  ditinggikan oleh manusia, Ia justru merendah. Disaat, Ia digadang-gadang menjadi Raja, Ia justru mengorbankan diri sebagai hamba Allah. Teladan sebagai Pemimpin yang sungguh mengemban amanah, terpatri kuat dalam diri Yesus. Itulah sebabnya, penulis Ibrani mengajak umat untuk meniru rekam jejak Sang Pemimpin Sejati, yakni Yesus yang selalu mau datang pada-Nya. “Ingatlah akan pemimpinmu”, penulis Ibrani mengajak para penerima dan pembaca suratnya agar mengingat hal-hal yang baik dari para pemimpin mereka, khususnya para pengajar Firman yang membaktikan hidup mereka bagi Injil dan melayani umat agar mendekat kepada Allah, bukan melekat pada pemimpinnya. Dari pernyataan yang ditulis oleh penulis Ibrani dapat dikecap bagaimana dia mengandaikan seorang pemimpin, khususnya mereka yang menjadi pewarta Firman memiliki kualitas yang jauh lebih baik.  Kualitas itu tidak hanya soal pengetahuan, retorika atau ilmu tafsir.  Tidak juga melulu soal gaya kepemimpinan dan penggembalaan.  Lebih dari itu adalah soal bagaimana para pemimpin itu hidup dan menjalani kehidupan ini.  Menjadi teladan dan panutan umat. Bukan hanya hari ini atau sekarang ini saja, tapi menghidupinya sampai akhir. Berbicara soal bagaimana menjaga diri tetap bersih; soal bagaimana memperjuangkan iman sampai akhir hayat. Untuk itu penulis Ibrani kembali menganjurkan agar penerima suratnya mengingat kembali teladan para pendahulu mereka, para pemimpin mereka yang telah berjuang sampai akhir.

Penulis Ibrani meyakinkan kita bahwa Yesus adalah Pemimpin yang tidak hanya meminta kita mau mendengarkan firman-Nya, tetapi Pemimpin yang telah menguduskan kita dan memberi teladan yang benar tentang ketaatan, kesetiaan, kesabaran, kerendahan hati dan kasih yang benar. Mari terus datang pada-Nya, mengikuti teladan-Nya dan bertumbuh didalam kasih-Nya. Mengingat dan mengenang perbuatan baik dari pemimpin akan menolong kita hidup seturut dengan firman Tuhan yang diberitakan. Maka jadilah pemimpim yang baik, berkarakter dan berintegritas agar pekerjaanmu tidak sia-sia.Amin. (Pdt. HP Simbolon )