running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 10 Oktober 2018

Renungan Harian - "Gembalakan lah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah...


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Rabu, 10 Oktober 2018

"Gembalakan lah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri."
(I Petrus 5:2)

Rasul Petrus menuliskan nas ini sebagai model kepemimpinan yang harus diteladani oleh para Penatua, yaitu Yesus Kristus sang Gembala Agung.
Pemimpin yang memimpin kawanan domba dengan kerendahan hati, melayani sebagai ketaatan juga kesetiaan dan menempatkan diri sebagai "gembala", yaitu gembala yang baik (Maz.23) ; yang hilang dicari, yang tersesat dibawa pulang, yang luka dibalut, yang sakit dikuatkan, yang gemuk dan kuat dilindungi (Yehez.34:16); Gembala mengenal dan memperhatikan domba gembalaanNya dengan mencukupkan dan menyediakan yg diperlukan bahkan rela mengorbankan diriNya. (Yoh. 10).
Oleh Daud juga pada masa mudanya, sebagai gembala menyelamatkan kawanan dombanya dari binatang buas, ia mencengkram janggut binatang itu, lalu memukul dan membunuhnya (I Sam.17: 34-35). Dengan pertarungan berat dilakukan demi menyelamatkan domba-domba ya.



Dari penggembalaan itu dinyatakan :
- Menggembalakan dengan sukarela, tidak dengan paksa. Hal ini memaknai sebagai tugas panggilan, memberi diri dengan tulus, ikhlas, melakukannya dengan sukacita dan bersemangat.
- Menggembalakan dengan pengabdian diri. Yaitu tidak dengan motivasi mencari keuntungan, memperkaya diri, suka berbagi, melayani bukan dilayani, memberi perhatian maupun pertolongan, dlsb.

Pertanyaannya, siapakah gembala itu ?
Lebih luas, gembala yang dimaksud bukan hanya para pelayan tahbisan (Pdt, Guru Jemaat, Biblevrouw, Diakones, Evangelist, Sintua) tetapi semua orang percaya pada setiap tugas /pekerjaan yang diberikan kepada kita masing-masing. Misalnya :
- diri sendiri : diri kita menjadi gembala untuk diri sendiri; dengan merendahkan hati,  mengendalikan diri, mengontrol diri dari hal-hal keduniawian.
- Pedagang ; bekerjalah dengan menjual dagangan  tanpa memaksa dan tipu daya.
- dokter ; mengobatilah dengan sepenuh hati, tidak mal praktek.
- Guru ; mengajar dengan penuh dedikasi.
- Orang muda; berlakulah ramah, sopan, suka belajar dan mau diajari.
- dll,
Semuanya dikerjakan dengan sepenuh hati,  tanggung jawab, tidak pilih kasih, tidak serakah.
Saling membangunlah saling menguatkan bukan karena gaji atau kepentingan diri sendiri diri.

Bapak, Ibu, Saudara/i ku
Kesempatan diberi kepada kita dan dipercayakan untuk menjadi gembala, menggembalakan yang ada pada kita bahkan untuk diri kita sendiri, teladani lah Yesus gembala Agung. Amin.

Semangat Pagi. Selamat beraktifitas. Tuhan berkati. SLS 🌻