running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Jumat, 19 Oktober 2018

Renungan Harian - “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”


Renungan di HKBP Sutoyo

Jumat, tgl. 19 Oktober 2018

Nats : 1 Timotius 6:8

“Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”

Syalom Amang, Inang, Jemaat Tuhan yang baik... Horas…

Selamat Pagi dan selamat berjumpa dalam renungan pagi HKBP Sutoyo. Seperti biasa, Firman Tuhan yang akan menyertai dan menghantarkan kita untuk menjalani satu hari ini seperti yang  tertulis di Almanak HKBP hari Jumat, tanggal 19 Oktober 2018 dikutip dari 1 Timotius 6:8 dikatakan demikian, “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah”.



Saudara-saudara, nats ini sangat singkat, tidak saja mudah diingat tetapi juga mudah dimengerti atau dipahami. Singkatnya Paulus ingin mengingatkan agar hidup kita selalu dipenuhi dengan rasa syukur dan merasa cukup. Mensyukuri karena merasa cukup. Cukup mudah memang mengingatnya, akan tetapi sulit melakoninya. Barangkali kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia adalah kata “cukup”. Ada pertanyaan yang menggelitik untuk direnungkan, yaitu pertanyaan “kapankah kita bisa berkata cukup”? Atau “kapan terakhir kali kita mengatakan ‘cukup’ untuk atau kepada sesuatu”? Kalau mau jujur kita sangat sering mengeluh… mengeluh dan mengeluh. Merasa kurang… kurang… dan kurang dalam banyak hal. Contoh kecil saja, di tengah-tengah keluarga sering para isteri mengeluh dengan mengatakan bahwa suaminya kurang perhatian kepadanya. Sang Suami pun tidak mau kalah dengan berpendapat bahwa istrinya kurang pengertian. Dan anak-anak juga menganggap bahwa orang tuanya kurang murah hati. Terus, kapankah kita bisa berkata ‘cukup’?

Saudara-saudara yang diberkati Tuhan…
Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah soal kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata ‘cukup’. Mengucapkan kata ‘cukup’ bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. ‘Cukup’ jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata ‘cukup’ membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan/terima. Jangan biarkan kerakusan membuat kita sulit berkata ‘cukup’. Belajarlah men’cukup’kan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia. So, belajarlah untuk berkata ‘cukup’. Itulah yang diingatkan Paulus kepadaTimotius dua ribuan tahun yang lalu dan kepada saya, anda dan kita semua saat ini. Dengan tegas Paulus mengatakan, “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah”. Pernyataan ini sejajar dengan apa yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Doa-Nya, “…berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya…”. Tuhan tidak mengajarkan dalam doaNya agar kita meminta hal-hal yang lebih tapi Dia mengajarkan dalam hal kebutuhan adalah hal-hal yang secukupnya. Akan tetapi bukan berarti jikalau kita sudah memiliki makanan dan pakaian, maka kita tidak perlu lagi bekerja atau berusaha. Di sini Paulus ingin mengingatkan kita bersyukurlah senantiasa (1 Tessalonika 5:18) karena orang yang selalu bersyukur akan kelihatan awet muda dan selalu sehat (band. Amsal 17:22), jauhilah hidup dari keserakahan (Efesus 5:3), kuasai diri dari keinginan daging (Roma 12:3) dan jangan takutkan hari esok (Matius 6:34) karena Allah sudah menjanjikan bahwa Dia akan menyertai kita (Matius 28:20).

Amang, inang dan Jemaat yang dikasihi Tuhan…
Jika Tuhan sudah berjanji akan selalu menyertai kita, mengapa kita harus terus merasa tidak puas dan tidak nyaman dengan apa yang kita miliki hari ini? Alangkah baiknya jika kita mulai belajar untuk mampu men’cukup’kan diri dengan segala apa yang ada pada kita saat ini dan senantiasa mengucap syukur atasnya. Kita harus melatih diri agar bisa memiliki rasa cukup dan tidak terus merasa berkekurangan. Sekali lagi, Tuhan tidak menginginkan kita menjadi orang-orang yang merasa miskin dan menderita, tetapi apa yang Dia inginkan adalah agar kita menjadi pribadi yang selalu bersyukur atas berkat-berkat yang telah Dia berikan kepada kita. Oleh karena itu, berhentilah sejenak untuk terus mengejar apa yang tidak kita miliki dan marilah kita fokus untuk selalu bersyukur atas apa yang sudah kita terima saat ini. Selamat beraktifitas… Tuhan memberkatimu. Amin. Chris Hrp.

Doa:
Tuhan terimakasih untuk SabdaMu hari ini yang mengajarkanku agar mampu mensyukuri pemberianMu. Ajar aku juga untuk merasa cukup atas semua yang ada padaku sehingga jauhlah hidupku dari keserakahan, ketamakan dan keraguan untuk hari esok karena aku yakin Tuhan sudah menyediakan yang terbaik bagiku dan keluargaku.  Amin