running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 31 Oktober 2018

Renungan Harian - Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, ...


Renungan Harian HKBP Sutoyo

Rabu, 31 Oktober 2018

Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing;   Akulah TUHAN, Allahmu."
[ Imamat 23 : 22 ]

Horas, saylom. Selamat bertemu kembali dalam renungan harian, Rabu 31 Oktober 2018. Hari ini tepatnya 31 Oktober 2018 adalah hari reformasi gereja (501 tahun yang lalu), Selamat hari Reformasi  untuk seluruh gereja Protestan di seluruh dunia. Semoga ajaran reformasi itu semakin nyata dalam hidup kita.



Bapak/ibu/sdr/I  yang diberkati Tuhan.!
Dalam  Perikon ini khususnya Imamat 23 : 1 – 22  ada beberapa perayaan hari-hari raya yang telah ditentukan,  yaitu Sabat (2-3), Paskah (5), Roti Tidak Beragi (6-14), dan  Pentakosta (15-22).  Hari-hari raya yang disebutkan di sini sangat berhubungan dengan dunia  pertanian.Bagi Israel, etika tidak hanya menyangkut hubungan  Tuhan dan manusia serta hubungan antara manusia
dengan sesamanya saja, melainkan bersangkutan juga dengan alam. Tuhan telah  menciptakan alam, dan telah "diberikan" untuk dirawat manusia.  Tuhan juga memakai alam untuk memberkati manusia. Dalam tugas  tanggung-jawab "penggembalaan" terhadap alam, Tuhan menetapkan  hari raya-hari raya tersebut untuk dilaksanakan manusia. Kalau tidak dilaksanakan, akan ada hukuman bagi manusia oleh karena alam  yang akan "melawan" manusia dan akan menimbulkan kesengsaraan bagi  manusia itu sendiri. Untuk itu, etika Perjanjian Lama adalah dalam bentuk segitiga hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam. Hari raya-hari raya yang telah ditetapkan itu berfungsi untuk menghindari eksploitasi yang berlebihan dari manusia terhadap alam. Maka ada hari-hari bagi manusia untuk beristirahat (hari Sabat), agar alam juga memiliki waktu istirahat untuk memulihkan  kesuburan dan keseimbangan alam (misalnya, tahun Sabat, Im.  25:1-7). Dengan demikian, umat diajar untuk melihat dan mengelola alam secara seimbang dan juga perintah untuk kepedulian kepada orang miskin dan orang asing.

Jemaat yang diberkati Tuhan.!
Di seluruh Hukum Allah -- yang merupakan petunjuk dalam mengungkap sifat-Nya untuk kehidupan yang kudus, kita melihat kepedulian, pemeliharaan, dan penebusan terhadap masyarakat miskin dan terpinggirkan  (Keluaran 22:21-23; Imamat 23:22; Imamat 25:39-43; Ulangan 15:7-11 Kita melihat Allah memerintahkan umat-Nya untuk memperlakukan orang –orang miskin dan terpinggirkan dengan adil, untuk memelihara mereka, dan mengizinkan mereka untuk dibebaskan dalam setiap tahun Yobel (Tahun pembebasan dalam tradisi Yahudi, yang dilakukan setiap kurun waktu 50 tahun ). Ia juga memerintahkan umat-Nya untuk memberi dengan murah hati, dengan tidak bersungut-sungut.

BERKAT-BERKAT BAGI ORANGYANG MEMPERDULIKAN DAN MEMPERHATIKAN ORANG-ORANG MISKIN. Berkat bagi orang yang mempedulikan dan memperhatikan orang-orang miskin adalah : a.Kita sedang memiutangi Tuhan (Amsal 19 : 17). b. Ada Sukacita / Kebahagiaan. Ada sukacita / kebahagian tersendiri ketika kita menolong orang-orang miskin. Ada perasaan lega, puas, bahagia ketika kita bisa membantu dan membahagiakan orang lain yang tidak seberuntung seperti kita. c. Menanam Investasi Di Surga. Ketika kita menolong orang-orang yang kekurangan berarti kita menanam investasi di Surga d. Bebas Dari Rasa Tamak. Ketika kita menolong orang miskin berarti kita bebas dari rasa tamak. Semakin kita sering memberi semakin murah hati. Semakin kita jarang memberi kita akan semakin  tamak dan rakus. e. Memberkati Diri Sendiri. Ketika kita berbuat kebaikan dengan menolong orang miskin sesungguhnya Tuhan sangat berkenan dan pasti membalas segala perbuatan kasih kita kepada mereka yang hina dina, papa dan terpinggirkan (Galatia 6 : 9-10). Maukah kita belajar seperti Yesus? yang memiliki hati untuk menolong, memperdulikan dan memperhatikan orang-orang yang kekurangan. Jawaban itu hanya kita bisa temukan dari diri kita sendiri. Amin. Tuhan Yesus memberkati. (Pdt BN)