running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Sabtu, 20 Oktober 2018

Renungan Harian - " Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri"


Renungan harian HKBP Sutoyo

Sabtu, 20 Oktober 2018

" Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri" (2 Petrus 1 :  20)

Ketika umat bertanya-tanya tentang kedatangan Yesus yg kedua kalinya belum kunjung tiba, para nabi palsu pun bereaksi dengan menyuarakan berbagai tafsiran nubuat-nubuat dalam Kitab Suci sesuai dengan selera mereka yang beraneka ragam. Akibatnya banyak diantara umat meragukan kebenaran Firman Allah yang disampaikan Rasul Petrus. Menjawab sikon itulah Petrus mempertegas bahwa nubuat-nubuat dalam Firman Allah dalam kitab suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri.



Nubuat artinya menyatakan lebih dahulu peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, biasanya melalui perantaraan seorang nabi. Dan Nubuat dapat menggunakan topologi/lambang dari sesuatu yang terjadi sebagai penggenapannya. Banyak nubuat Kitab Suci yang digenapi setelah dinyatakan,ada pula yang belum dan masih menunggu sampai saatnya tiba. Seperti nubuat tentang akhir zaman. Efeknya banyak orang yang  memprediksi padahal tidak benar. Inilah yang dikritisi oleh Petrus.

Sedangkan Firman Allah adalah Firman dari Allah yg tertulis pada Kitab Suci, yang berkuasa hingga mampu memisahkan jiwa dan roh manusia dan(Ibr. 4:21). Firman Allah dituliskan oleh orang-orang Kudus yang digerakkan oleh Roh Kudus, yang disampaikan sebagai pikiran dan kehendak Allah. Roh Kudus lah mengilhamkan dan mendiktekan kepada orang Kudus yang harus disampaikan dari pikiran Allah.

Bapak Ibu, Saudara/i...itulah sebabnya nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak/selera sendiri. Sebab bila dari kehendak sendiri kita akan membenarkan diri sendiri dan memanipulasi kebenaran Firman Allah apabila tidak menguntungkan bagi dirinya.

Demikian kita untuk memahami Firman Allah, kita perlu berhikmat dari Roh Kudus, agar saat kita membaca Firman Allah, kita tidak menggunakan  akal dan pikiran kita dan untuk kepentingan diri sendiri. Dan perlu kita ingat, bahwa Firman Allah itu dituliskan bukan karena kehendak kita manusia tetapi atas kehendak Allah saja, agar melalui FirmanNya berguna buat kita semua, baik untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim. 3:16). Amin.

Semangat Pagi. Selamat beraktifitas. Tuhan berkati. SLS 🌻