running text

HORAS!!! SELAMAT DATANG DI BLOG HKBP SUTOYO; Jln. Letjend Sutoyo, Jakarta Timur - Indonesia

Rabu, 05 Desember 2018

Renungan Harian - Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.


Renungan Harian HKBP SUTOYO

Rabu, 05 Desember  2018

Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!  Aku hendak mengikat perjanjian  abadi dengan kamu, menurut kasih setia   yang teguh  yang Kujanjikan kepada Daud. (Yesaya 55 : 3)

Syalom. Selamat pagi. Bapak/ibu/sdr-i yang diberkati Tuhan.
Seorang bayi yang lahir dan tidak mampu mendengar maka bayi tersebut akan susah untuk berkomunikasi, kelak setelah besar bayi tersebut akan masuk dalam kategori disable (tuna runggu), maka dia akan belajar dengan bahasa syarat. Panca indra pendengaran itu sangatlah penting, agar kita mampu mendegar suara yang memanggil kita. Salah mendengar  bisa jadi mis komunikasi, atau salah menterjemahkan. Benar apa yang dikatakan pribahasa “lebih banyak mendengar dari pada berbicara.  Mendengar dengan baik maka otak akan meresponnya juga dengan baik. Inilah topik kita pada hari ini untuk menyendengkan telinga dan mendengar suara Tuhan, maka kita akan hidup.



Jemaat yang diberkati Tuhan.
Yesaya menyuarakan agar bangsa itu mau menyendengkan telinganya akan firman Tuhan. Artinya tidak hanya sekedar mendengar, tapi juga memperhatikan, merenungkan dan menyakini bahwa firman Tuhan itu pasti benar adanya. Yesaya menekankan bahwa mereka harus mendengar. Karena cara memakan makanan yang berasal dari Tuhan bukan dengan membayar, tetapi dengan mendengar. Untuk datang kepada Tuhan yang memberikan kepuasan, kedamaian bagi jiwa kita yang haus dan lapar adalah dengan mendengar Dia. Kita tidak dapat datang kepada Tuhan kalau kita tidak mau mendengar Dia. Kita tidak akan dapat memakan makanan dariNya, FirmanNya, kalau kita tidak mau mendengar. Dan kalau kita tidak mau mendengar, maka kita tidak akan hidup. Dengarkanlah maka kita akan hidup (ayat 3). Mengapa begitu penting sekali untuk mendengar? Kita harus mendengar karena Tuhan akan  memberikan roti dan minuman yang  kekal ini, keselamatan kekal ini, dalam suatu perjanjian. Sama halnya ketika Tuhan memberikan perjanjian Hukum Taurat kepada Israel, Dia meminta mereka untuk mendengar dan menurutinya. “Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya (Ul. 6:3).”

Jemaat yang diberkati Tuhan.
Menyendengkan telinga tidak hanya sekedar mendengar firman Tuhan itu, namun juga meyakininya sebagai kebenaran, merenungkannya dan membuktikannya melalui perbuatan dan perkataan. Janji  Tuhan itu akan nyata bagi orang yang benar-benar punya tekad dan komitmen yang sungguh-sungguh, bukan tekad yang suam-suam kuku yang gampang goyah dan ragu. Kesungguhan itu akan terbukti ketika kita mau menyendengkan telinga kita kepada Tuhan.

Jemaat yang diberkati Tuhan.
Untuk mendengar suara Allah, kita perlu memiliki hubungan denganNya. Yesus mengatakan, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku” (Yohanes 10:27).  Pastikanlah  bahwa setiap hari Saudara menikmati waktu doa yang berkualitas, mempelajari Alkitab, dan dengan tenang merenungkan FirmanNya. Maka bapak/ibu/sdr-I akan mampu mendengar suara Tuhan,dan kita akan hidup. Amin. Tuhan Yesus memberkati. BN

===========
Untuk mendapatkan setiap hari Bacaan 📖 dan Audio 📣 Renungan Harian ini, Anda cukup mengirim WA ke No 082275537070 dengan menulis data anda yaitu:
1. Nama Anda:
2. Nama Sektor Anda /Jemaat Tamu:
===========
www.hkbpsutoyo.blogspot.com